Iran Berlakukan Karantina Wajib bagi Wisatawan dari Eropa
Wisatawan ke Iran dari Eropa akan diminta untuk melakukan karantina mandiri selama dua minggu meskipun hasil tes menunjukkan negatif Covid-19.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN—Wisatawan ke Iran dari Eropa akan diminta untuk melakukan karantina mandiri selama dua minggu meskipun hasil tes menunjukkan negatif Covid-19 pada saat kedatangan.
Hal itu disampaikan Juru bicara gugus tugas nasional Iran, Alireza Raisi seperti dilansir Reuters, Minggu (31/1/2021).
“Wisatawan dari wilayah lain, termasuk negara-negara tetangga, harus telah dites dan hasilnya negatif sebelum tiba di Iran,” ujarAlireza Raisi dalam siaran TV pemerintah.
Raisi mengatakan wisatawan yang tiba dari Eropa harus dites lagi meskipun hasil tes sebelum berangkat ke Iran menunjukkan negatif.
Baca juga: Karantina RT/RW Membuat Pelacakan Covid-19 Menjadi Terbatas
Baca juga: Macron Ingin Libatkan Arab Saudi, Iran Tolak Nego Ulang Perjanjian Nuklir
“Wisatawan yang datang dari Eropa harus hasil tes Covid-19 negatif, dan masih aakan dites lagi dan harus melakukan karantina mandiri bahkan jika hasil tes mereka negatif,” lapor media pemerintah Iran.
Sebelumnya, orang-orang yang datang dari Eropa hanya diharuskan untuk dites dan hasilnya menunjukkan negatif Covid-19.
Sementara itu, pejabat kesehatan mengatakan vaksin Barekat yang diproduksi Iran ditemukan efektif terhadap varian virus corona yang sangat menular yang muncul di Inggris.
"Tes yang dilakukan pada plasma darah tiga relawan vaksin 'COVIran Barekat' sepenuhnya menetralisir virus corona yang bermutasi," kata pejabat yang bertanggung jawab atas tim yang memproduksi vaksin lokal, Hassan Jalili, kepada TV pemerintah.
Iran melakukan uji coba pada manusia untuk kandidat vaksin domestik pertamanya akhir bulan lalu.
Dia mengatakan vaksin ini dapat membantu untuk mengalahkan pandemi meskipun ada sanksi AS yang mempengaruhi kemampuan Iran untuk mengimpor vaksin.
Iran juga telah menyetujui vaksin Sputnik V buatan Rusia dan berencana untuk mengimpor dan memproduksinya.
Negara ini telah mencatat lebih dari 1,4 juta kasus positif Covid-19 dan lebih dari 57.800 kasus kematian, menurut data pemerintah.
Otoritas Kesehatan Iran mencatat terjadi penurunan kasus baru dalam beberapa minggu terakhir.(Reuters)