Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ajudan Suu Kyi Ditangkap saat Anggota Parlemen Mengadakan Pertemuan Simbolik

Win Htein (79), ajudan Aung San Suu Kyi ditangkap pada Jumat (5/2/2021), beberapa hari setelah kudeta Myanmar.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
zoom-in Ajudan Suu Kyi Ditangkap saat Anggota Parlemen Mengadakan Pertemuan Simbolik
AFP
Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi (kanan) dan Win Htein, kepala anggota komite eksekutif Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), menghadiri upacara pemakaman mantan ketua partai Aung Shwe di Yangon pada 17 Agustus 2017. 

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik, sebuah kelompok yang berbasis di Yangon yang memantau penangkapan politik di Myanmar, lebih dari 130 pejabat dan politisi telah ditangkap sehubungan dengan kudeta tersebut.

Baca juga: Jokowi Minta Menlu Negara ASEAN Adakan Pertemuan Untuk Membahas Perkembangan Politik Myanmar

Baca juga: Lagi, Tokoh Senior Partai Suu Kyi Ditangkap Militer Myanmar

Presiden Myanmar Win Myint (kanan), Penasihat Negara Aung San Suu Kyi (tengah) dan Wakil Presiden Henry Van Thio (kiri) mengenakan masker setelah sesi foto mereka pada upacara pembukaan Konferensi Perdamaian Persatuan ke-4 (Panglong Abad ke-21) di Pusat Konvensi Internasional Myanmar (2) di Naypyidaw pada 19 Agustus 2020.
Presiden Myanmar Win Myint (kanan), Penasihat Negara Aung San Suu Kyi (tengah) dan Wakil Presiden Henry Van Thio (kiri) mengenakan masker setelah sesi foto mereka pada upacara pembukaan Konferensi Perdamaian Persatuan ke-4 (Panglong Abad ke-21) di Pusat Konvensi Internasional Myanmar (2) di Naypyidaw pada 19 Agustus 2020. (Thet Aung / AFP)

Akses ke Facebook Diblokir

Penyedia telekomunikasi di negara itu juga telah diperintahkan untuk membatasi Facebook, sarana utama mengakses internet dan komunikasi bagi jutaan orang di Myanmar.

Dengan Facebook tertahan, lebih banyak orang Myanmar telah pindah ke Twitter dalam beberapa hari terakhir atau mulai menggunakan layanan VPN untuk melewati pemblokiran.

Tagar yang menentang kudeta, termasuk #HearTheVoiceofMyanmar dan #RespectOurVotes, menjadi tren di Twitter di Myanmar pada hari Jumat, dengan lebih dari tujuh juta postingan mengutipnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Berita Rekomendasi
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas