Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gletser Himalaya Ambrol, Banjir Bandang Terjang Uttarakhand, Ratusan Orang Diduga Tewas  

Air bah menggelontor, menyapu apa pun yang menghalangi jalannya. Termasuk desa-desa dan permukiman di tepian sungai Rishi Ganga.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Gletser Himalaya Ambrol, Banjir Bandang Terjang Uttarakhand, Ratusan Orang Diduga Tewas  
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay
Pegunungan Himalaya 

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Ratusan orang dilaporkan hilang setelah gletser Himalaya runtuh, menabrak bendungan pembangkit listrik tenaga air di Uttarakhand, India bagian utara, Minggu (7/2/2021).

Rekaman dari saluran TV dan kantor berita ANI serta video di media social menunjukkan air bah menggelontor, menyapu apa pun yang menghalangi jalannya. Termasuk desa-desa dan permukiman di tepian sungai.

“Ada awan debu saat air mengalir. Tanah berguncang seperti gempa bumi,” kata penduduk lokal Om Agarwal kepada TV India dikutip Aljazeera.com.

Kepala Menteri Negara Bagian Uttarakhand, Trivendra Singh Rawat di Dehra Dun, ibu kota negara bagian mengatakan, tujuh mayat telah ditemukan dari lokasi dan operasi penyelamatan sedang berlangsung.

Om Prakash, Kepala Sekretaris Uttarakhand, sebelumnya mengatakan sebanyak 150 orang dikhawatirkan tewas, tetapi jumlah sebenarnya belum dikonfirmasi.

Sebagian besar yang hilang adalah pekerja di dua pembangkit listrik yang dilanda banjir, yang disebabkan sebagian besar gletser yang tergelincir dari hulu pegunungan Himalaya.

Hal ini disampaikan Kepala Polisi Uttarakhand, Ashok Kumar.

Berita Rekomendasi

“Ada 50 pekerja di proyek Rishi Ganga dan kami tidak memiliki informasi tentang mereka. Sekitar 150 pekerja ada di Tapovan, ”tambahnya.

“Sekitar 20 orang terjebak di dalam terowongan. Kami mencoba menjangkau pekerja yang terperangkap," imbuhnya.

Akibat jalan utama yang tersapu air, terowongan itu dipenuhi lumpur dan bebatuan dan tim penyelamat paramiliter harus menuruni lereng bukit dengan tali untuk mendapatkan akses ke pintu masuk.

Ratusan tentara dan paramiliter berikut helikopter militer dan pesawat lainnya telah dikirim ke wilayah tersebut.

Kumar juga mengatakan pihak berwenang telah mengevakuasi bendungan lain untuk menampung air yang mengalir dari sungai Alakananda yang banjir.

Seorang saksi mata mengatakan dia melihat dinding berdebu, bebatuan, dan air saat longsoran salju menerjang lembah sungai.

"Itu datang sangat cepat, tidak ada waktu untuk memperingatkan siapa pun," kata Sanjay Singh Rana, yang tinggal di hulu desa Raini, kepada kantor berita Reuters melalui telepon.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas