Pasukan Irak Temukan Gudang Bom Kelompok ISIS di Provinsi Al Anbar
Petempur ISIS bermaksud menggunakan gudang tersebut untuk operasi teroris di distrik Heet, Fallujah dan Ramadi di Kegubernuran Anbar.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Pentolan ISIS Tewas di Kirkuk Irak
Juru bicara Operation Inherent Resolve of the International Coalition, Kolonel, Wayne Marotto mengumumkan pada Jumat (29/1/2021), rincian pembunuhan pemimpin ISIS di Irak, Abu Yasir Al-Issawi.
“Abu Yasir, pemimpin paling senior Daesh di Irak, tewas dalam serangan udara di dekat Kirkuk, 27 Januari 2021,” tulis Wayne Marotto di akun Twitternya.
Operasi gabungan itu menurut Marotto, mengakibatkan kematian 10 teroris ISIS/Daesh. Kematian Yasir diyakini pukulan mematikan terkait kebangkitan aktivitas ISIS/Daesh di Irak.
“Koalisi akan terus mengeluarkan para pemimpin kunci dari medan perang dan menurunkan organisasi teroris. Teroris, Anda tidak akan pernah hidup damai, Anda akan dikejar sampai ke ujung bumi,” tambah Marotto.
Pada hari Kamis, Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Kazemi, mengumumkan pembunuhan Abu Yasir Al-Issawi, wakil pemimpin organisasi teroris dalam operasi intelijen kualitatif.
Al-Kazemi mengatakan dalam sebuah tweet: "Rakyat Irak, jika mereka berjanji akan dipenuhi, dan geng teroris ISIS telah mengancam kami dengan tanggapan yang mengejutkan."
“Tanggapan datang dari para pahlawan kita untuk melenyapkan pemimpin Liga Jahat, atau siapapun yang menyebut dirinya (wakil khalifah dan gubernur Irak) dalam organisasi, Abu Yasir al-Issawi, dalam operasi intelijen kualitatif,” imbuh Al-Kazemi.
Seminggu lalu, tentara Irak mulai melancarkan Operasi "Revenge of the Martyrs", yang berhasil menggagalkan rencana ISIS untuk melakukan operasi bunuh diri di berbagai tempat di Irak.
Operasi digelar setelah anggota ISIS Irak melakukan serangan bunuh diri di sebuah pasar barang bekas di Baghdad, menewaskan sekurangnya 32 orang, termasuk polisi dan tentara Irak.
Pesawat Turki ‘Divert’ ke Baku Azerbaijan
Penerbangan Turkish Airlines dari Istanbul ke Teheran mendadak dialihkan ke Baku Azerbaijan pada Jumat, karena muncul laporan sirene serangan udara terdengar di Teheran, ibu kota Iran.
Menurut data Flightradar 24, pesawat tersebut berhasil mendarat di Bandara Heydar Aliev Baku setelah membuat beberapa putaran di langit Teheran.
Bandara Khomeini di Teheran menyatakan pesawat telah dialihkan karena kondisi cuaca, seperti dikutip kantor berita berita Fars.