Gara-gara Melecehkan Wanita, Politisi Jepang Ribut Besar
Seiko Hashimoto menyatakan bahwa "sangat berat" bahwa sekitar 390 sukarelawan mengundurkan diri sebagai bentuk protes setelah pernyataan Mori 4 Februa
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di rapat parlemen Jepang Panitia Anggaran Selasa ini (9/2/2021) ribut besar antar politisi Jepang gara-gara ucapan pelecehan wanita oleh Ketua Panitia Olimpiade Yoshiro Mori 4 Februari lalu.
Menteri Olimpiade Seiko Hashimoto menyatakan bahwa "sangat berat" bahwa sekitar 390 sukarelawan mengundurkan diri sebagai bentuk protes setelah pernyataan Mori 4 Februari 2021.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal, Toshihiro Nikai, mengatakan, "Jika dia (Red: Mori) ingin mundur, kita rekrut yang baru."
"Pernyataan tersebut (Red: Nikai) juga tidak pantas disebutkan itu," tekan Hashimoto.
Tiga perempuan dari Partai Demokrat Konstitusional, oposisi jepang, salah satunya Renho Murata, 53, menggunakan dengan jas putih, melambangkan gerakan hak pilih perempuan AS, untuk menunjukkan kesediaan mereka untuk melakukan protes.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Taro Aso menyatakan bahwa komentar Mori itu, "Jelas bahwa hal itu bukan untuk kepentingan nasional."
Protes dan keributan kalangan politisi Jepang semakin besar saat ini karena komentar Mori yang melecehkan wanita, "Kurangi tenaga wanita karena banyak bicara jadi makan waktu lama."
Segera keesokan harinya 5 Februari Mori minta maaf kepada masyarakat atas pernyataannya tersebut dan PM Jepang Yoshihide Suga menekankan, "Peran wanita sangat penting sekali apalagi di Olimpiade yang bertemakan kesetaraan gender."
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang . Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com