4 Fakta Sidang Perdana Pemakzulan Donald Trump: Demokrat Ceritakan Kembali Suasana Kerusuhan Capitol
Berikut fakta-fakta dalam sidang perdana pemakzulan kedua Donald Trump, salah satunya Demokrat yang ceritakan kembali suasana kerusuhan Capitol
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Sidang pemakzulan mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump telah dimulai Selasa (9/2/2021).
Meski saat ini Trump tidak lagi menjabat, yang sempat menimbulkan kontroversi bahwa sidang itu sendiri tidak konstitusional, Trump masih bisa dihukum dan dilarang untuk menjabat sebagai presiden lagi di masa depan.
Dilansir The Washington Post dan NBC News, berikut fakta-fakta dalam sidang perdana pemakzulan kedua Donald Trump.
1. Demokrat memulai sidang dengan cerita emosional
Demokrat telah memutuskan untuk bergerak cepat, termasuk kemungkinan tidak memanggil saksi.
Bukti terbaik, menurut mereka, adalah apa yang telah terlihat - dalam video dan lainnya - yang menunjukkan apa yang terjadi sebelum dan selama penyerbuan Capitol pada 6 Januari lalu.
Baca juga: Jelang Sidang Pemakzulan Donald Trump, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui
Baca juga: Pengacara Trump Kecam Persidangan Pemakzulan dan Menyebutnya sebagai Teater Politik
Untuk memulai debat tentang persidangan, pimpinan manajer pemakzulan Rep. Jamie B. Raskin (D-Md.) memutar video 13 menit yang memperlihatkan kembali adegan-adegan buruk pada 6 Januari.
Video tersebut menampilkan perilaku dan retorika kekerasan, vulgar dan bahkan video perusuh Capitol, Ashli Babbitt, yang ditembak mati.
Raskin kemudian menutup dengan menceritakan pengalamannya sendiri selama penyerbuan Capitol.
Ia mengatakan, "suara yang tidak akan pernah saya lupakan: suara gedoran di pintu seperti pendobrak, suara paling menghantui yang pernah saya dengar."
Dia menyebutkan kematian dan banyak luka yang terjadi hari itu, dan petugas yang bunuh diri beberapa hari kemudian.
Dia menyebut seorang petugas yang "disiksa" dengan tiang bendera Amerika.
Raskin, yang menguburkan putranya sekitar waktu pengepungan Capitol, berulang kali terbawa suasana saat menceritakan hal-hal ini.
Namun, pertanyaan di hadapan Senat bukanlah tentang seburuk apa yang terjadi pada 6 Januari.