Penguasa Militer Myanmar Kembali Tangkap Orang Dekat Aung San Suu Kyi
Kyaw Tint Swe telah menjabat sebagai Menteri Kantor Konselor Negara di bawah pemerintahan Suu Kyi, yang telah ditahan sejak kudeta 1 Februari lalu.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Penguasa militer Myanmar masih terus melakukan penangkapan terhadap tokoh-tokoh yang dekat dengan pemimpin sah yang digulingkan, Aung San Suu Kyi.
Terbaru Reuters melaporkan, Kamis (11/2/2021), militer Myanmar menangkap orang dekat Suu Kyi, Kyaw Tint Swe.
Baca juga: Demo di Myanmar : Wanita Ditembak di Kepala, Kondisinya Kritis, Disebut Kehilangan Fungsi Otak
Kyaw Tint Swe ditahan Rabu (10/2/2021) malam dalam gelombang baru penangkapan menyusul kudeta militer pekan lalu, kata seorang pejabat partai Liga Nasional Untuk Demokrasi Suu Kyi dalam sebuah postingan di Facebook, seperti dilansir Reuters, Kamis (11/2/2021).
Kyaw Tint Swe telah menjabat sebagai Menteri Kantor Konselor Negara di bawah pemerintahan Suu Kyi, yang telah ditahan sejak kudeta 1 Februari lalu.
Anggota komite informasi NLD Kyi Toe mengatakan Kyaw Tint Swe dan empat lainnya telah dijemput dari rumah mereka.
Baca juga: Joe Biden: AS akan Jatuhkan Sanksi kepada Para Pemimpin Militer di Myanmar
Pihak berwenang Myanmar tidak segera menanggapi permintaan komentar dan Reuters dan tidak dapat mengkonfirmasi terkait penangkapan tersebut. Sejumlah pejabat telah ditahan sejak kudeta.
Sebelum itu tokoh terkemuka lainnya di Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang mengusung Suu Kyi, Win Htein.
Hal itu disampaikan langsung oleh Win Htein kepada Reuters pada Jumat (5/2/2021) bahwa ia telah ditangkap setelah kudeta minggu ini bahkan ketika Dewan Keamanan PBB menyerukan agar para tahanan dibebaskan.
Baca juga: Kirim Surat, Pemimpin Junta Militer Myanmar Minta Dukungan Thailand
Win Htein (79) adalah seorang pendukung Suu Kyi dan tahanan politik yang selama puluhan tahun berkampanye untuk mengakhiri pemerintahan militer.
Ia mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa dirinya dibawa oleh petugas polisi dengan mobil dari Yangon ke ibukota, Naypyidaw.
Dia tidak mengatakan tuduhan apa yang akan dia hadapi.
"Kami telah diperlakukan buruk, terus menerus untuk waktu yang lama. Saya tidak pernah takut pada mereka karena saya tidak melakukan kesalahan sepanjang hidup saya," tegasnya.
Pemimpin terpilih Suu Kyi telah ditahan sejak Senin, ketika dia digulingkan oleh militer atas dalih melakukan kecurangan Pemilu November lalu.
Baca juga: Kudeta Militer Myanmar, Markas Besar Partai Aung San Suu Kyi di Yangon Dihancurkan