Poin-poin Inti Sidang Pemakzulan Donald Trump Hari ke-2: Cuitan Mantan Presiden Jadi Pusat Perhatian
Hari kedua persidangan pemakzulan mantan Presiden Donald Trump didominasi oleh dokumentasi rinci dan memberatkan dari peristiwa kerusuhan Capitol
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Hari kedua persidangan pemakzulan mantan Presiden Donald Trump didominasi oleh dokumentasi rinci dan memberatkan dari peristiwa-peristiwa kerusuhan Capitol 6 Januari lalu.
Tetapi Demokrat telah membuat persidangan lebih dari sekadar peristiwa kerusuhan itu.
Mereka juga menyoroti kasus perilaku presiden - dalam bentuk tweet dan pidato - sebelum, selama dan setelah malam pemilihan 2020.
Inilah poin-poin penting persidangan pemakzulan Donald Trump hari kedua, seperti yang dilansir BBC.com.
1. Cuitan dan perkataan Donald Trump yang memberatkan
Manajer pemakzulan utama Jamie Raskin menggunakan kata-kata Trump sendiri pada hari pemberontakan Capitol untuk mengaitakannya pada kerusuhan.
Baca juga: 4 Fakta Sidang Perdana Pemakzulan Donald Trump: Demokrat Ceritakan Kembali Suasana Kerusuhan Capitol
Baca juga: Ini Poin-poin Penting Sidang Pemakzulan Kedua Donald Trump Hari Pertama
"Trump bukanlah 'penonton yang tidak bersalah' pada tanggal 6 Januari," katanya.
"Dia adalah 'pemimpin penghasut'. Selama berbulan-bulan, Trump telah 'memuji, mendorong, dan mengembangkan kekerasan'."
Anggota Kongres dari Partai Demokrat itu mengatakan cuitan Trump "ingatlah hari ini selamanya" saat Capitol diserbu bukanlah kata-kata kesedihan, tetapi perayaan.
Menuduh sang mantan presiden menonton kekacauan layaknya reality show di TV, Raskin melanjutkan dengan mengatakan, "Ini adalah hari yang akan hidup dalam aib dalam sejarah Amerika, kecuali jika Anda bertanya kepada Donald Trump."
"Dan jika Senat tidak menghukum Trump dan melarangnya menjabat di masa depan, kekerasan seperti itu akan terjadi lagi," Raskin menyimpulkan.
Dari situ, manajer persidangan menjelaskan detail kasus mereka, termasuk menampilkan lebih banyak video dan akun kerusuhan.
2. Serangan penuh atas klaim Trump tentang pemilu
Demokrat ingin para senator memberikan penilaian tentang apakah seorang presiden dapat mempertanyakan atau meragukan proses pemilu Amerika seperti yang dilakukan Trump.