Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis Antikudeta Dikabarkan akan Ditangkap Militer Myanmar, Sekelompok Orang Serbu Rumah Sakit

Para aktivis antikudeta dikabarkan akan ditangkap militer Myanmar, satu kelompok orang mendatangi rumah sakit untuk memastikan seorang dokter aman.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Aktivis Antikudeta Dikabarkan akan Ditangkap Militer Myanmar, Sekelompok Orang Serbu Rumah Sakit
AFP
Ujuk rasa anti-kudeta Myanmar - Para aktivis anti kudeta dikabarkan akan ditangkap militer Myanmar. Satu kelompok orang mendatangi rumah sakit untuk memastikan seorang dokter aman. 

TRIBUNNEWS.COM - Beredar kabar bahwa militer Myanmar akan kembali menangkap aktivis antikudeta, Jumat (13/2/2021), Channel News Asia melaporkan.

Kali ini, seorang dokter lokal yang populer di sebuah rumah sakit di Kota Pathein diisukan menjadi target penangkapan militer.

Akibat kabar tersebut, satu kelompok orang menyerbu rumah sakit dan meneriakkan doa Buddha untuk meminta perlindungan dari bahaya.

Ia adalah Than Min Htut, dokter yang mereka khawatirkan akan ditangkap militer karena berada di pihak Aung San Suu Kyi.

Menanggapi kedatangan kelompok tersebut, Than Min Htut mengatakan, hingga kini dirinya masih bebas beraktivitas.

Baca juga: Facebook Kurangi Distribusi Konten Militer Myanmar karena Dinilai Ekspos Informasi Palsu

Dia juga masih akan terus berpartisipasi dalam kampanye menentang kekuasaan junta.

Adapun jika nanti Than Min Htut memiliki masalah, dia pasti meminta bantuan pada warga.

Berita Rekomendasi

"Jika saya memiliki masalah, saya akan meminta bantuan kalian," kata dokter Than Min Htut.

Lebih lanjut, hingga hari ini, Sabtu (13/2/2021) massa aksi unjuk rasa menentang rezim militer baru Myanmar tercatat terus bertambah.

Orang-orang di Yangon pun masih mengabaikan larangan junta dan terus mengatur kelompok pengawas lingkungan yang memperingatkan tentang kabar penangkapan.

Mereka juga menyerukan pada seluruh warga untuk berkumpul di luar rumah, lalu memukul panci dan wajan.

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi kepada Junta Myanmar, Bidik 10 Petinggi Militer

Kegaduhan tersebut terus dilakukan di malam hari setelah kudeta pada Senin (1/2/2021), karena dipercaya dapat mengusir kejahatan.

"Kami tidak tahu siapa yang akan dibawa, tetapi ketika kami mendengar seruan, kami keluar untuk bergabung dengan tetangga kami," kata Tin Zar, seorang penjaga toko di utara Yangon.

"Bahkan jika mereka menembak, kami tidak takut," lanjut dia.

Diketahui, sejak menahan Aung San Suu Kyi dan sekutu utamanya, militer telah melakukan banyak penangkapan terhadap pegawai negeri, dokter dan lainnya yang ikut bergabung dalam aksi.

Menurut laporan kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, lebih dari 320 orang telah ditangkap sejak kudeta pekan lalu.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas