Terkait Kesepakatan Nuklir, Khamenei Tegaskan Iran Hanya akan Terima Tindakan, Bukan Pembicaraan
Khamenei menegaskan, Iran hanya akan menerima dan bereaksi terhadap tindakan pihak lain terhadap kesepakatan nuklir 2015.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei angkat bicara terkait kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia.
Khamenei menegaskan, Iran hanya akan menerima dan bereaksi terhadap tindakan pihak lain terhadap kesepakatan nuklir 2015.
Mengutip Al Jazeera, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu (17/2/2021), Khameni mengatakan, Iran mendengar pembicaraan dan kesepakatan tidak hanya dilanggar, tetapi juga sebaliknya.
"Kali ini hanya aksi. Jika kita melihat aksi dari sisi lain, kita juga akan puas dengan tindakan," katanya kepada masyarakat Tabriz.
Baca juga: Ken Setiawan: Perpres No. 7/2021 RAN PE Seperti Reaktor Nuklir, Persempit Gerakan Kelompok Radikal
Baca juga: Iran dan Qatar Bahas Kesepakatan Nuklir dalam Pembicaraan Tingkat Tinggi di Teheran
Pada 2018 kemarin, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia.
Setelah menarik diri, AS menerapkan sanksi keras terhadap Iran hingga saat ini.
Pemerintahan baru AS saat ini, Joe Biden menyatakan ingin memulihkan kesepakatan nuklir tersebut.
Pada awal Februari, Khamenei mengatakan "kebijakan definitif" Iran tentang Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Kesepakatan itu secara resmi diketahui, AS harus mencabut sanksi terlebih dahulu karena secara sepihak melanggar kesepakatan.
Iran juga mengusulkan agar kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa dan kepala "koreograf" Komisi Gabungan JCPOA Josep Borrell kembali patuh di bawah kesepakatan oleh kedua belah pihak.
Pernyataan Khamenei itu dirilis ketika Iran ingin menghentikan implementasi sukarela dari Protokol Tambahan, yang memberikan otoritas inspeksi luas kepada pengawas nuklir PBB.
Sesuai undang-undang yang disetujui parlemen pada Desember, Iran akan membatasi, tetapi tidak menghentikan inspeksi mulai 23 Februari.
Baca juga: 80 Orang Cedera, Pembangkit Nuklir Fukushima Jepang Aman, Jalan Tol Joban Tohoku Ditutup Satu Jalur
Baca juga: Wanita Ini Rekam Video Syur dengan Kekasihnya di Pangkalan Rahasia Kapal Selam Nuklir Lalu Dijual
Tidak Ada Ruang untuk Senjata Nuklir
Kazem Gharib Abadi, perwakilan Iran untuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah memberi tahu badan tersebut tentang langkah tersebut.