Virus Komputer Emotet Berbahaya jadi Perhatian Polisi Jepang, Diduga Serang 26.000 Alamat IP
Emotet adalah virus yang ditularkan melalui lampiran email pada khususnya. Begitu terinfeksi, tidak hanya informasi pribadi yang bocor
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi serta Badan Kepolisian Nasional Jepang memberikan perhatian sangat besar kepada serangan virus komputer Emotet saat ini.
Diduga menyerang 26.000 alamat IP (internet protocol) Jepang.
"Perhatian besar harus diberikan kepada pengguna PC yang terinfeksi melalui perusahaan koneksi Internet sehingga kerusakan yang disebabkan oleh virus komputer "Emotet", yang telah dilaporkan menginfeksi di seluruh dunia, tidak akan merambat lebih besar lagi di Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com Jumat (19/2/2021).
Emotet adalah virus yang ditularkan melalui lampiran email pada khususnya. Begitu terinfeksi, tidak hanya informasi pribadi yang bocor, tetapi juga virus lain ikut menyerang dan menyebar ke negara-negara di seluruh dunia termasuk Jepang.
Dalam penyelidikan internasional bersama, jaringan yang menyebarkan virus itu ditekan bulan lalu, tetapi Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi serta Badan Kepolisian Nasional telah berusaha untuk mencegah penyebaran kerusakan yang disebabkan oleh emote di Jepang, terhadap pengguna PC yang terinfeksi.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh otoritas investigasi luar negeri, perusahaan koneksi Internet sekitar 26.000 alamat IP di Jepang yang diduga terinfeksi virus, dan perusahaan koneksi akan mengidentifikasi pengguna dan berhati-hati dengan telepon satu per satu.
Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang menyerukan mereka yang menerima perhatian untuk memeriksa status infeksi dan mengambil tindakan yang diperlukan seperti menghapus virus.
"Kami juga menerima pertanyaan di situs web kami atau melalui telepon. Menanggapi infeksi sekunder Emotet adalah virus komputer yang memulai epidemi skala penuh di seluruh dunia sejak awal, dan mengamuk di Jepang, tetapi jaringan virus itu ditekan bulan lalu oleh investigasi bersama polisi internasional seperti Europole-European Criminal Police Organization."
Kerjasama polisi internasional telah mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh penyebaran emote, tetapi menurut pakar keamanan informasi, emote memiliki kemampuan untuk mengunduh virus lain ke perangkat yang terinfeksi, sehingga perangkat yang terinfeksi emote jadi tampak seolah berbeda.
Jika kita menggunakan belanja online atau lembaga keuangan saat terinfeksi virus lain, layar palsu akan ditampilkan dan informasi kartu kredit dapat dicuri.
Para ahli berkata, "Emotet tidak dapat mencegah kerusakan kecuali ia merespons dengan tegas infeksi sekunder dengan virus lain. Jika dicurigai adanya infeksi, silakan berkonsultasi dengan petugas keamanan perusahaan atau Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi."
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang . Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.