Virus Corona
Vaksin Buatan India, COVAXIN Ditolak Pekerja Kesehatan Lokal dan Diragukan Kemanjurannya
Vaksin buatan dalam negeri India, COVAXIN ditolak pekerja medis di negara tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Vaksin buatan dalam negeri India, COVAXIN ditolak pekerja medis di negara tersebut.
Dilansir Al Jazeera, saat ini negara sedang meyakinkan sistem kesehatan India dan para tenaga kesehatan untuk menggunakan COVAXIN.
COVAXIN merupakan vaksin buatan India yang disetujui tanpa data kemanjuran tahap akhir, menurut data pemerintah pada Kamis.
India memiliki jumlah infeksi tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Belakangan kasus infeksi melonjak karena masyarakat mulai lalai mengenakan masker dan negara bagian mengurangi aturan jarak sosial.
Kurangnya kepercayaan pada vaksin buatan dalam negeri berpotensi menghambat India memenuhi target 300 juta vaksinasi pada Agustus mendatang.

Baca juga: Hasil Penelitian: Vaksin Pfizer Terbukti 94 Persen Efektif Cegah Covid-19 pada Semua Kelompok Usia
Baca juga: Cerita Wartawan Ikut Vaksinasi Covid-19: Denyut Nadi Seperti Habis Lari
Diketahui India menargetkan 300 juta vaksinasi dari 1,35 miliar total populasi.
Negara ini telah memvaksinasi lebih dari 10,5 juta pekerja kesehatan dan garda depan sejak dimulai pada 16 Januari.
Namun hanya 1,2 juta atau sekitar 11 persen dari total itu yang menggunakan COVAXIN, vaksin yang dikembangkan Bharat Biotech.
Sementara 9,4 juta lainnya menggunakan vaksin AstraZeneca.