Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vaksin Buatan India, COVAXIN Ditolak Pekerja Kesehatan Lokal dan Diragukan Kemanjurannya

Vaksin buatan dalam negeri India, COVAXIN ditolak pekerja medis di negara tersebut.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Vaksin Buatan India, COVAXIN Ditolak Pekerja Kesehatan Lokal dan Diragukan Kemanjurannya
Sky News
Perjalanan India memerangi pandemi Covid-19, jutaan orang melakukan pengujian setiap harinya. 

"Ketersediaan bukanlah masalah pada saat ini," tambahnya.

Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 23 November 2020.
Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 23 November 2020. (JOEL SAGET / AFP)

Menurut data terbaru, hanya sekitar 12 persen COVAXIN yang telah disuntikkan dari keseluruhan dosis yang dimiliki.

Kementerian Kesehatan India tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar mengenai hal ini.

Awal bulan ini negara bagian dengan populasi 32 juta jiwa, Chhattisgarh, mengatakan kepada pemerintah federal bahwa mereka tidak akan menggunakan COVAXIN sampai kemanjurannya terbukti.

Ahli epidemiologi dan ahli kesehatan masyarakat juga mengkritik persetujuan COVAXIN karena terburu-buru.

Bharat Biotech mengatakan data kemanjuran dari uji coba kepada hampir 26.000 sukarelawan akan segera keluar.

Perusahaan itu bersama dengan regulator obat India, mengatakan vaksin buatan dalam negeri aman dan efektif berdasarkan studi awal dan menengah.

Berita Rekomendasi

Namun Bharat Biotech enggan berkomentar soal tingkat penggunaan vaksinnya yang rendah.

Baca juga: Tesla Pilih India soal Pabrik Mobil Listrik, Indef: Perbaiki Iklim Usaha dan Investasi

Baca juga: Analisis: China, Rusia, dan India Pilih Negara untuk Dibantu saat Covid-19 demi Perkuat Pengaruh

Perjalanan India memerangi pandemi Covid-19, jutaan orang melakukan pengujian setiap harinya. Tampak seorang petugas tengah melakukan pengujian.
Perjalanan India memerangi pandemi Covid-19, jutaan orang melakukan pengujian setiap harinya. Tampak seorang petugas tengah melakukan pengujian. (Sky News)

Pemerintah berusaha mempercepat vaksinasi karena kasus infeksi meningkat belakangan, terutama di Maharashtra dan Kerala.

Diduga angka kasus meningkat seiring dengan pembukaan akses kereta api dan sekolah.

Aturan penggunakan masker dan jarak sosial juga kian memudar, dengan acara besar seperti pertandingan kriket nampak dihadiri ribuan penonton tanpa protokol kesehatan.

India melaporkan 16.738 infeksi virus korona baru dalam 24 jam terakhir, menjadikan lonjakan harian tertinggi dalam sebulan menurut data Kemenkes India pada Kamis (25/2/2021).

Setengah lebih kasus baru berasal dari pusat keuangan India, Maharashtra dan Mumbai melaporkan rekor 8.807 kasus pada Rabu.

Angka kematian di seluruh negeri naik 138, tertinggi dalam sebulan sehingga totalnya menjadi 156.705.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas