Putra Mahkota Saudi Disebut Aktor Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi, Parlemen AS Serukan Hukuman
Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman dikatakan menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Sejumlah pihak meyakin jurnalis Washington Post ini disiksa secara brutal selama beberapa hari di dalam konsulat.
Diduga ada tim pembunuh sejumlah 15 orang yang didatangkan dari Arab Saudi.
Menurut laporan intelijen AS, 7 orang diantaranya merupakan orang khusus Pangeran Mohammed bin Salman, yakni Pasukan Intervensi Cepat (RIF).
RIF bertugas mengamankan putra mahkota, dan dikatakan terlibat langsung dalam operasi penindasan kritikus baik di dalam negeri maupun luar negeri atas arahan putra mahkota.
Baca juga: Biden: Akan Ada Pengumuman Soal Sanksi untuk Putra Mahkota Arab Saudi
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Arab Saudi vs AS tentang Pembunuhan Jamal Khashoggi | Kata Pertama Archie
"Kami menilai bahwa anggota RIF tidak akan berpartisipasi dalam operasi melawan Khashoggi tanpa persetujuan Pangeran Salman," kata laporan itu.
Pejabat intelijen mencatat bahwa MBS memandang Khashoggi sebagai ancaman bagi kerajaan dan mendukung pembungkamannya.
Penyiksaan Khashoggi direkam lalu jenazahnya dimutilasi dan diam-diam dikeluarkan dari konsulat.
Putra mahkota membantah bahwa dia memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Otoritas Saudi mengakui ada orang pemerintahan yang terlibat namun menilainya sebagai operasi yang salah.
Pada 2019, pengadilan di Arab Saudi menghukum mati lima orang atas pembunuhan Khashoggi, tetapi tidak menyalahkan keluarga kerajaan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.