Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Jepang Minta Maaf Perpanjangan 2 Minggu dan Akan Bekerja Sekuat Tenaga Cegah Rebound

Perdana Menteri Yoshihide Suga meminta maaf  kepada masyarakat untuk perpanjangan deklarasi darurat Jepang (PSBB) kembali selama dua minggu, sampai

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in PM Jepang Minta Maaf Perpanjangan 2 Minggu dan Akan Bekerja Sekuat Tenaga Cegah Rebound
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengumumkan Deklarasi Darurat Covid-19 untuk kedua kalinya setelah deklarasi serupa pernah diumumkan akhir Maret 2020. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Perdana Menteri Yoshihide Suga meminta maaf  kepada masyarakat untuk perpanjangan deklarasi darurat Jepang (PSBB) kembali selama dua minggu, sampai dengan 21 Maret mendatang.

"Kita akan bekerja dengan sekuat tenaga untuk menghindari perpanjangan kembali nantinya sekaligus berusaha untuk mencegah rebound di masa depan," paparnya dalam jumpa pers malam ini (5/3/2021) dilanjutkan menunduk tanda minta maaf mendalam.

PM Suga meminta maaf karena meminta pembatasan pada orang dan bisnis dengan berbagai cara karena perpanjangan ulang. 

"Terus terang, saya sangat minta maaf kepada Anda semua karena harus memperpanjangnya. Jika diputuskan bahwa perlu dua minggu untuk mencegah rebound lagi, saya akan melakukan yang terbaik. Saya ingin melakukannya agar tidak muncul rebound corona kembali."

Kepada berbagai Daerah,  Perdana Menteri Suga telah mengindikasikan bahwa jika deklarasi diperpanjang selama dua minggu, angka di Prefektur Chiba, yang memiliki tingkat penyakit yang sangat tinggi saat ini di antara tiga prefektur dan  Tokyo, diharapkan dengan lebih serius bisa ditekan rendah.

Ada pula pendapat di dalam pemerintah bahwa sebaiknya memperpanjang deklarasi sekitar satu bulan daripada dua minggu untuk menerapkan pengendalian infeksi secara menyeluruh. 

Berita Rekomendasi

Untuk alasan ini, perlu waktu dua minggu bagi Perdana Menteri Suga untuk menekan jumlah orang yang terinfeksi dan sekaligus dapat tingkat penggunaan tempat tidur agar ketersediaannya stabil nantinya. 

Sementara itu Dokter Shigeru Omi, Ketua subkomite pengendalian infeksi virus korona baru pemerintah, mengatakan  bahwa "akhir" infeksi virus corona tidak dapat diharapkan dalam tahun ini. 

Bahkan dengan asumsi bahwa 60 hingga 70% dari populasi  meskipun telah  divaksinasi pada akhir tahun, dia berkata, "Mungkin sampai musim dingin ini, infeksi akan menyebar dan beberapa orang akan sakit parah." 

Dokter Omi  mengumumkan gagasan bahwa, "Satu tahun lagi, jika kecemasan berkurang seperti influenza musiman, maka akan sedikit demi sedikit berhenti". 

Mengenai uang kerja sama (subsidi) untuk bisnis yang menanggapi permintaan pemendekan jam kerja sebagai tindakan melawan korona,   Yasue Funayama dari Partai Demokrat untuk Rakyat (oposisi pemerintah) meminta dukungan sesuai dengan skala bisnisnya, dan Perdana Menteri Yoshihide Suga menunjukkan sikap untuk mempertimbangkannya.

Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang . Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas