Senat AS Sahkan Rencana BLT $ 1,9 Triliun dari Joe Biden setelah Melalui Debat Sepanjang Malam
Rencana bantuan dana dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebesar $ 1,9 Triliun telah disahkan oleh Senat setelah melalui perdebatan panjang.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Rencana bantuan dana dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebesar $ 1,9 Triliun (sekitar Rp 27.162 triliun) telah disahkan oleh Senat setelah melalui perdebatan panjang.
BLT final terdiri dari $ 400 miliar dalam bentuk pembayaran satu kali sebesar $ 1.400 untuk sebagian besar orang Amerika, $ 300 seminggu dalam tunjangan pengangguran yang diperpanjang untuk 9,5 juta orang yang menganggur, dan $ 350 miliar untuk membantu pemerintah negara bagian dan lokal yang mengalami kerugian besar dalam anggaran mereka.
Dilansir Sky News, dalam sambutan singkatnya pada hari Sabtu (6/3/2021), presiden mengatakan rencananya itu diharapkan dapat memperbaiki ekononi warga Amerika.
Penyaluran stimulus akan dilakukan mulai bulan ini.
Biden juga berharap DPR bisa segera mensahkan sehingga ia bisa segera menandatangani undang-undang tersebut.
Baca juga: Anis Matta: Kepemimpinan Joe Biden Jadi Momentum RI-AS Masuki Level Baru
Baca juga: Pidato Donald Trump di CPAC 2021: Terus Serang Joe Biden, Beri Isyarat akan Maju Pilpres AS 2024
Pemimpin mayoritas DPR Steny Hoyer mengatakan dalam sebuah cuitan bahwa DPR akan memberikan suara pada hari Selasa untuk RUU yang disahkan Senat.
Setelah disahkan oleh DPR, RUU itu akan dikirim ke Biden, untuk ditandatangani sebelum tunjangan pengangguran berakhir pada 14 Maret.
Senat memberikan suara 50-49, tanpa satupun dukungan dari Partai Republik.
Saat Senat hendak memberikan suaranya, pemimpin mayoritas Chuck Schumer mengatakan RUU itu adalah "resep untuk menang" melawan pandemi yang telah menewaskan lebih dari 520.000 orang Amerika.
"Saya ingin rakyat Amerika tahu bahwa kami akan melalui ini dan suatu hari nanti bisnis kami akan dibuka kembali, ekonomi kami akan dibuka kembali dan kehidupan akan dibuka kembali," katanya.
Baca juga: Pangeran Charles Dikabarkan Ingin Bertemu Langsung dengan Presiden AS Joe Biden
Baca juga: Biden: Akan Ada Pengumuman Soal Sanksi untuk Putra Mahkota Arab Saudi
Sementara itu, pemimpin Senat minoritas (Partai Republik) Mitch McConnell tidak menyetujui rencana itu.
"Senat tidak pernah menghabiskan $ 2 triliun dengan cara yang lebih serampangan atau melalui proses yang tidak terlalu ketat," katanya.
Partai Republik sebelumnya telah mencari putaran baru BLT sekitar sepertiga dari rencana Biden.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)