Djibouti Jadi Negara Kedua di Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yang Terima Vaksin COVAX
Vaksin yang diproduksi Serum Institute of India (SII) ini tiba di Bandara Internasional Djibouti dan merupakan bentuk dukungan UNICEF melalui skema CO
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, DJIBOUTI - Djibouti adalah negara kedua di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), yang menerima vaksin virus corona (Covid-19), setelah vaksin AstraZeneca tiba pada pengiriman batch pertama.
Vaksin yang diproduksi Serum Institute of India (SII) ini tiba di Bandara Internasional Djibouti dan merupakan bentuk dukungan UNICEF melalui skema COVAX.
Dikutip dari laman Reliefweb, Selasa (9/3/2021), COVAX adalah koalisi bersama yang diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), GAVI, Aliansi Vaksin, serta Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).
Baca juga: Vaksin dari Covax Tiba di Indonesia, WHO: Ada Harapan Akhiri Pandemi Covid-19
Skema ini dibentuk untuk memastikan pendistribusian vaksin Covid-19 dilakukan secara adil dan merata ke negara berpendapatan rendah.
Pengiriman tersebut dilakukan menyusul kedatangan sejumlah jarum suntik yang telah tiba sebelumnya.
Jarum suntik yang dikirimkan sebelumnya itu merupakan bagian dari persediaan global yang didanai dan didukung oleh GAVI serta dikirimkan UNICEF atas nama Fasilitas COVAX pada 27 Februari 2021.
WHO telah bekerja sama dengan otoritas nasional untuk menerapkan strategi vaksinasi yang mencakup pelatihan bagi petugas pemberi vaksin, memastikan keamanan vaksin, dan pengawasan terhadap efek samping.
Baca juga: Kanada Tak Akan Berbagi Vaksin COVAX Hingga Semua Warganya Divaksinasi
Vaksin yang dikirimkan pada batch pertama ini akan berfokus pada vaksinasi untuk petugas kesehatan, orang yang berusia di atas 50 tahun serta orang dengan penyakit penyerta (komorbid).
Melalui kontribusi COVAX dan komitmen untuk melanjutkan upaya dalam mengakhiri pandemi, pemerintah Djibouti menjamin kelangsungan fasilitas dan akses ke layanan esensial.
Menteri Kesehatan Djibouti, HE Mohamed Warsama Dirieh pun mengapresiasi kerja sama semua mitra yang memungkinkan Djibouti menerima vaksin ini melalui Fasilitas COVAX.
"Vaksin adalah bagian penting dalam mengendalikan penyebaran virus dan akhirnya kehidupan kami akan kembali normal," kata HE Mohamed Warsama Dirieh.
Ia pun mendesak warganya yang memenuhi syarat untuk segera mendaftar agar bisa mendapatkan vaksinasi secepat mungkin.
Secara global, pemerintah Djibouti telah mampu menekan angka penyebaran virus di negara itu melalui tindakan preventif.
Baca juga: Lebih dari 20 Juta Dosis Vaksin COVAX Didistribusikan ke 20 Negara