Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang wanita asal Sri Lanka yang ditahan di Biro Imigrasi Regional Nagoya Jepang karena overstay meninggal di fasilitas tahanan di Jepang. Kasus tersebut kini dalam pengusutan serius.

"Kami menangani kasus-kasus ini dengan sangat serius dan menginstruksikan Biro Imigrasi untuk segera menyelidiki fakta-fakta yang tepat seperti keadaan yang mengarah pada kematian dan situasi tanggapan," ungkap Menteri Kehakiman Jepang, Yoko Kamikawa, Selasa (9/3/2021).

Menteri Yoko Kamikawa minta pihak imigrasi segera menyelidiki keadaannya, penyebab kematian dan menyatakan niatnya untuk mengambil tindakan yang tepat dan tegas.

Mengenai kematian wanita berusia tiga puluhan tahun ini Menteri Kehakiman Kamikawa mengungkapkan bahwa dia telah menginstruksikan untuk segera menyelidiki keadaan kematian dan status tanggapan fasilitas tersebut.

Baca juga: April 2021 Jepang Buka Biro Mobil Terbang di Kementerian Transportasi

Baca juga: Komite Penyelenggara Olimpiade Jepang Keluarkan Pernyataan Bersama terkait Kesetaraan Gender

Sebelumnya, pada tanggal 6 Maret 2021 di Biro Imigrasi Regional Nagoya di Minato-ku, Nagoya, seorang wanita Sri Lanka berusia tiga puluhan, yang ditempatkan di satu kamar di fasilitas tersebut, tidak menanggapi panggilan petugas saat berpatroli.

Staf akhirnya sadar dan memeriksa sudah dalam keadaan sekarat.

Wanita itu segera dibawa ke rumah sakit tetapi kemudian dipastikan meninggal dunia.

Pada konferensi pers setelah rapat kabinet, Menteri Kehakiman Uekawa mengungkapkan bahwa wanita tersebut mengeluh kesehatan yang buruk dan telah diperiksa oleh dokter di rumah sakit di dalam atau di luar fasilitas tersebut sebelumnya.

Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan digunakan sebagai tempat belanja para WNI dan orang Jepang yang ada di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com