Penipuan Oleolesagi di Jepang, Selama Januari 2021 Korban Alami Kerugian 380 Juta Yen
Oleolesagi adalah penipuan yang dilakukan sindikat kejahatan Jepang, modusnya dengan cara menelepon orang tua dan berpura-pura sebagai anaknya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penipuan Oleolesagi yang dilakukan di Jepang terutama dengan target kalangan lansia, dalam satu bulan saja selama Januari 2021 tercatat korban mengalami kerugian sebesar 380 juta yen.
"Kerugian yang disebabkan oleh penipuan khusus, termasuk penipuan Oreore(sagi), telah meningkat lebih cepat dari tahun lalu terutama di Tokyo, dan jumlah kerugian telah mencapai sedikitnya 380 juta yen di bulan Januari 2021 saja," ungkap sumber Tribunnews.com di kepolisian Jepang, Jumat (12/3/2021).
Oleolesagi adalah penipuan yang dilakukan sindikat kejahatan Jepang umumnya para yakuza, modusnya dengan cara menelepon orang tua dan berpura-pura sebagai anaknya yang tengah mengalami kesulitan, misalnya kehilangan tas di kereta sehingga perlu ganti rugi kepada orang lain, dan minta uang tunai sebagai gantinya kepada "orang tuanya" tersebut.
Oleole dalam bahasa Jepang Ore Ore yang artinya Saya Saya dan Sagi artinya penipuan.
Kalau sangat dekat seperti hubungan anak dan orang tua biasanya menggunakan kata "Ore" artinya saya.
Baca juga: Dampak Deklarasi Darurat Jepang Kerugian 170 Miliar Yen dan Infeksi Meningkat Lagi Mei 2021
Baca juga: Mantan PM Jepang Junichiro Koizumi Menyesal Dulu Sempat Mendukung Pembangkit Nuklir
Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo mengimbau masyarakat agar apabila mendapat telepon dan berbicara terutama mengenai uang, dan mengaku dari anaknya, agar segera konfirmasi dan telepon ke nomor telepon polisi 110.
Bulan Maret 2021 ini, seorang wanita berusia 80-an yang tinggal di Tokyo tertipu oleh panggilan telepon palsu yang berpura-pura menjadi putranya.
Akibatnya lansia tersebut kehilangan uang tunai 45 juta yen karena diberikan kepada penipu.
Pada tanggal 9 Maret 2021 seorang pria berpura-pura sebagai anak wanita dari berusia 80-an yang tinggal di Setagaya-ku, Tokyo berkata di telepon, "Saya lupa tas dengan dokumen kontrak di kereta. Saya perlu uang tunai 30 juta yen untuk minta maaf."
Wanita yang percaya pada cerita tersebut mengatakan bahwa dia menyiapkan 30 juta yen di sebuah lembaga keuangan dan menyerahkannya kepada seorang pria berusia tiga puluhan yang mengunjungi rumahnya.
Selain itu, pada hari yang sama, seorang pria yang menyebut dirinya putranya kembali memanggil, "Pihak lain marah dan membutuhkan uang tambahan," sehingga wanita itu menyerahkan tambahan 15 juta yen kepada pria yang sama dan ditipu dengan total 45 juta yen.
Dua hari kemudian, Departemen Kepolisian Metropolitan menyelidiki kasus tersebut sebagai kasus penipuan setelah menghubungi putranya dan menemukan kerugian tersebut.
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan digunakan sebagai tempat belanja para WNI dan orang Jepang yang ada di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.