Soal Laporan Intelijen AS tentang Campur Tangan Pemilu, Rusia: Serangkaian Tuduhan Tak Berdasar
Rusia menyebut temuan Intelijen AS soal Rusia mencoba mempengaruhi Pemilu AS 2020 ke arah Donald Trump sebagai laporan "tidak berdasar".
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
"Saya menatap mata orang itu (Putin). Saya menganggapnya sangat lugas dan dapat dipercaya, saya bisa merasakan jiwanya," kata Presiden George W. Bush setelah bertemu dengan Putin pada 2001 silam.
Rusia Menarik Duta Besar dari AS
Dilansir Tribunnews dari France24, Moskow menarik duta besarnya dari Washington sebagai buntut dari pernyataan Biden.
Ini menandai krisis hubungan AS-Rusia pasca penilaian Biden terhadap Putin dan sebutan 'pembunuh'.
Rusia menanggapi hal ini dengan memanggil utusan Washington kembali ke negara itu untuk konsultasi mengenai hubungannya dengan Amerika Serikat.
Pihaknya menegaskan ingin mencegah keretakan hubungan lebih lanjut.
"Duta Besar Rusia di Washington, Anatoly Antonov, telah dipanggil ke Moskow untuk konsultasi yang dilakukan dengan tujuan menganalisis apa yang harus dilakukan dan ke mana harus pergi dalam konteks hubungan dengan Amerika Serikat," kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Biden mengatakan kepada ABC bahwa dia telah "berbicara lama" dengan Putin setelah menjabat pada Januari dan dia mengenalnya "dengan relatif baik."
"Pembicaraan dimulai, saya berkata, 'Saya mengenal Anda dan Anda mengenal saya. Jika saya menetapkan ini terjadi, maka bersiaplah'," kata Biden.
Pernyataan itu kontras dengan Trump yang tidak ingin mengatakan hal negatif tentang presiden Rusia tersebut.
Dalam wawancara tahun 2017 dengan Fox News, Trump ditanya tentang Putin sebagai 'pembunuh'.
Baca juga: Besok PM Jepang Divaksinasi Pertama Kali Sebelum Bertemu Biden 9 April 2021
Baca juga: Ekonomi AS Bisa Pulih Lebih Cepat oleh Langkah Joe Biden Sediakan Banyak Vaksin Covid-19
"Ada banyak pembunuh," jawabnya.
"Menurutmu negara kita begitu polos?" tanya balik Trump.
Biden mengatakan, terlepas dari pemikirannya tentang pemimpin Rusia, ada hal-hal yang menjadi kepentingan bersama.
Menurut intelijen AS, Putin dan pejabat senior lainnya "menyadari dan mungkin mengarahkan" operasi intervensi Rusia untuk mempengaruhi pemungutan suara demi kepentingan Trump.
Berita lain terkait Rusia
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Ika)