Penembakan Brutal di Atlanta Tewaskan 4 Warga Keturunan Asia, WNI Diimbau Tetap Tenang dan Waspada
KJRI Houston meminta WNI tetap tenang, namun tetap waspada dan mengikuti pemberitaan melalui sumber terpercaya, seperti media resmi.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, ATLANTA - Aksi penembakan brutal di Atlanta menewaskan 8 orang, dimana 4 di antaranya warga Asia-Amerika, Kamis (18/3/2021) seperti yang dilaporkan BBC.
BBC menyebut empat korban telah teridentifikasi sebagai Ashley Yaun, 33 tahun; Paul Andre Michels, 54 tahun; Xiaojie Yan, 49 tahun; dan Daoyou Feng, 44 tahun.
Menanggapi situasi tersebut, Konsulat Jenderal RI (KJRI) Houston mengeluarkan imbauan untuk warga negara Indonesia (WNI).
KJRI Houston meminta WNI tetap tenang, namun tetap waspada dan mengikuti pemberitaan melalui sumber terpercaya, seperti media resmi dan informasi resmi pemerintah setempat.
"Kami sampaikan agar tetap tenang namun senantiasa waspada dan terus menerus mengikuti pemberitaan melalui sumber terpercaya, termasuk media massa serta sumber-sumber resmi dari pemerintah setempat," tulis KJRI lewat sosial media resmi, Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Selebriti Dunia Suarakan #StopAsianHate Buntut dari Penembakan Atlanta yang Tewaskan 6 Wanita Asia
Baca juga: Penembakan di Panti Pijat Atlanta: Polisi Belum Pastikan Motif Pelaku Berkaitan dengan Ras
KBRI juga meminta WNI untuk melaporkan insiden, kekerasan, aksi kriminal atau tindakan mencurigakan yang dialami kepada pihak berwajib atau dengan menghubungi 911.
WNI dapat menghubungi nomor hotline KJRI Houston melalui hotline yang disediakan KJRI di sosial media resminya atau menekan tombol darurat pada aplikasi Safe Travel jika memerlukan bantuan.
"Kementerian luar negeri dan KJRI Houston terus memantau perkembangan situasi di Atlanta," tulis KJRI.
Penembakan brutal terjadi di hari Selasa sebelum jam 5 sore waktu setempat di Young’s Asian Massage dekat Woodstock, Georgia, sekitar 48 km barat laut dari pusat kota Atlanta.
Pelaku penembakan telah diidentifikasi sebagai Robert Aaron Long yang telah ditangkap kepolisian setempat.
Penembakan massal tersebut menewaskan 8 orang, dimana 4 di antaranya warga keturunan Asia.
Namun Direktur FBI, Christopher Wray, seperti yang dilaporkan Forbes, mengatakan bahwa penembakan tidak terkait dengan isu rasial.
Tersangka mengaku kecanduan seks.