Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jepang Rawan Gempa, Warga Antisipasi Siapkan Tas Darurat Berisi Kebutuhan Selama Mengungsi

Dari sebuah penelitian di Jepang, ternyata 50 persen warga Jepang telah siap dengan tas darurat yang berisi kebutuhan darurat termasuk makanan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jepang Rawan Gempa, Warga Antisipasi Siapkan Tas Darurat Berisi Kebutuhan Selama Mengungsi
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Komedian Jepang Rei Maruyama sedang menyiapkan tas darurat mengantisipasi bencana alam. Tas tersebut akan dibawanya untuk memenuhi kebutuhan selama 2 minggu setelah terjadi bencana alam besar di Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sering terjadinya gempa bumi di Jepang belakangan ini membuat warga semakin berjaga-jaga dan siap dengan tas darurat yang berisi kebutuhan sehari-hari selama 2 minggu. Itu juga yang diajarkan pemerintah Jepang kepada masyarakatnya.

"Saya bahkan mengumpulkan sekitar 80 jenis barang ke dalam tas emergency untuk kabur sewaktu-waktu kalau terjadi gempa dan merusak rumah saya," papar Rei Maruyama, komedian Jepang, Minggu (21/3/2021).

Yang paling penting untuk dimasukkan ke dalam tas darurat itu menurutnya selain identitas diri dan buku bank kartu ATM, juga foto keluarga.

"Kalau kita meninggal karena bencana alam, orang lain menemukan tas kita bisa segera menghubungi keluarga yang lain nantinya," kata dia.

Dari sebuah penelitian di Jepang baru-baru ini, ternyata 50 persen warga Jepang telah siap dengan tas darurat yang berisi kebutuhan darurat termasuk makanan.

Lalu 39 persen menyatakan tidak menyiapkan dan sisanya 11 persen tidak menjawab survei.

Baca juga: POPULER Internasional: Gempa dan Tsunami di Jepang | Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,2 di Miyagi Jepang, Sempat Terjadi Tsunami Kecil, 8 Orang Terluka

Berita Rekomendasi

Selain makanan dan minuman darurat, bahan bakar dan kaset konro (kompor kecil dengan tabung gas pembakar kecil) biasanya juga telah disiapkan warga Jepang supaya bisa memasak di mana pun saat mengungsi.

Demikian pula panduan lain meminta warga Jepang mengisi penuh tanki bensin mobil.

Tak lupa bak mandi selalu terisi penuh agar saat darurat bisa dipakai untuk berbagai keperluan.

Kalau tak punya bak mandi, botol air minum satu literan untuk kebutuhan dua minggu selalu disiapkan di rumahnya.

Sementara Kepala Perencanaan Informasi Gempa, Badan Meteorologi Jepang, Noriko Kamaya, Sabtu (20/2/2021) kmarin telah mengingatkan akan masih adanya bahaya dalam dua tiga hari mendatang.

Beton lereng runtuh di Ashiguro-cho, Kota Shiogama,akibat gempa bumi di Prefektur Miyagi, Minggu (20/3/2021) malam.
Beton lereng runtuh di Ashiguro-cho, Kota Shiogama,akibat gempa bumi di Prefektur Miyagi, Minggu (20/3/2021) malam. (Foto NHK)

"Setelah ada gempa besar malam ini, selalu berhati-hati dalam dua tiga hari belakangan ini akan muncul gempa susulan dan bukan tidak mungkin muncul lagi gempa besar," papar Kamaya, Sabtu (20/3/2021).

Setelah gempa kemarin jam 18.09 waktu Jepang, hingga Minggu (21/3/2021) jam 11.40 telah muncul 23 kali gempa bumi susulan di Jepang.

Tiga gempa di antaranya di luar Miyagi yaitu di Chiba, di Wakayama dan sekali di Tanegashima Kagoshima kemarin malam jam 20.50 dengan kekuatan 4,4 magnitudo.

Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan digunakan sebagai tempat belanja para WNI dan orang Jepang yang ada di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com

Berita terkait Jepang

Berita seputar gempa di Jepang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas