Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaisar Jepang Sangat Ingin Bertemu Langsung dengan Rakyatnya Tapi Terhalang Pandemi Covid-19

Di masa Reiwa ini, Yang Mulia Kaisar mempraktikkan bentuk baru kontak emosional lewat online.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kaisar Jepang Sangat Ingin Bertemu Langsung dengan Rakyatnya Tapi Terhalang Pandemi Covid-19
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako saat membacakan sambutan keprihatinan peringatan 10 tahun bencana Jepang Timur 11 Maret lalu. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kaisar Jepang Naruhito dan permaisuri Masako sebenarnya ingin sekali bertemu langsung dengan rakyatnya.

Namun karena adanya pandemi corona, terpaksa dilakukan melalui online selama 3 kali di tahun 2021 ini khususnya dengan rakyat Tohoku seperti yang di Fukushima, Iwate dan Miyagi.

"Kaisar dan permaisuri Jepang ingin sekali mereka bertemu rakyatnya yang sedang menderita dihantam berbagai bencana alam akhir-akhir ini," kata Shigeo Inoue, komentator tamu dari NTV, yang telah terlibat dalam wawancara kekaisaran selama bertahun-tahun dengan kaisar Jepang, Minggu (21/3/2021).

Di masa Reiwa ini, Yang Mulia Kaisar mempraktikkan bentuk baru kontak emosional lewat online.

"Saya memiliki keinginan untuk bersama orang-orang dan bergabung dengan orang-orang, tetapi itu tidak diperbolehkan dengan mudah karena adanya pandemi corona. Saya pikir alat alternatif adalah online," kata Kaisar Jepang saat peringatan 10 tahun gempa bumi besar Jepang Timur lalu.

Baca juga: Jepang Rawan Gempa, Warga Antisipasi Siapkan Tas Darurat Berisi Kebutuhan Selama Mengungsi

Baca juga: Kasus Bunuh Diri di Jepang Meningkat, Paling Banyak Wanita dan Anak-anak

Kata-kata Kaisar Jepang selanjutnya sebagai berikut:

Berita Rekomendasi

"Sepuluh tahun telah berlalu sejak Gempa Bumi Besar Jepang Timur. Kami ingin menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada mereka yang meninggal dalam gempa bumi dan keluarga mereka yang berduka."

"Melihat kembali sejarah Jepang, bencana alam yang sangat besar telah terjadi berkali-kali. Setiap kali seseorang yang mengalami bencana di masa lalu meninggalkan catatan yang sangat berharga untuk kita anak cucu, catatan itu juga tercatat di berbagai tempat."

"Sangat penting untuk tidak pernah melupakan pelajaran yang didapat dari akibat gempa bumi besar ini dan meneruskannya kepada generasi berikutnya, dan mengingat pengalaman dan pelajaran yang didapat dari bencana dan selalu bersiap menghadapi bencana, saya kira begitu dapat menjadi pelajaran kita semua."

Gempa bumi di Miyagi, Sabtu (20/3/2021) jam 18.10 waktu Jepang berkekuatan Magnitude 7,2 getaran 5+.
Gempa bumi di Miyagi, Sabtu (20/3/2021) jam 18.10 waktu Jepang berkekuatan Magnitude 7,2 getaran 5+. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Itu adalah kata yang panjang dari 3 lembar kertas A4, sedikit lebih dari 6 menit saat dibacakan Kaisar Jepang.

"Di titik balik peringatan 10 tahun, saya merasakan keinginan yang kuat untuk menyampaikan perasaan dengan benar sebagai seorang kaisar. Kata "nasional" tidak pernah muncul. Ungkapan "kita semua" juga menyampaikan sikap berusaha untuk berada pada posisi berdiri yang sama dengan masyarakat. Di bagian terakhir, dia menyinggung tentang pentingnya melihat kembali sejarah dan meneruskan pelajaran kepada generasi berikutnya," tambah Inoue.

Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan digunakan sebagai tempat belanja para WNI dan orang Jepang yang ada di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com

Berita tentang Jepang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas