Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konjen Hendra: Diaspora Keturunan Jawa di Kaledonia Baru Aktif Promosikan Budaya Indonesia

Pada tahun 2021 ini, diaspora RI di memperingati kedatangan nenek moyang mereka ke 125 tahun

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Konjen Hendra: Diaspora Keturunan Jawa di Kaledonia Baru Aktif Promosikan Budaya Indonesia
Ist
Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra bersama para pimred Tribun seluruh Indonesia berdialog dengan Konjen RI di Kaledonia Baru Hendra Satya Pramana, Rabu 24 Maret 2021 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Kaledonia Baru, Hendra Satya Pramana menceritakan keberadaan diaspora Indonesia yang sangat membantu tugas KJRI untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia.

Seperti diketahui, bahwa orang Indonesia di Kaledonia Baru merupakan populasi Asia tertua dan terbesar di Kaledonia Baru yang anggotanya sebagian besar dari pulau Jawa.

Hal itu diceritakannya Konjen Hendra saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Sejarah Keberadaan Orang Jawa di Kaledonia Baru Sejak 125 Tahun Silam, Datang Sebagai Kuli Kontrak

“Kebanyakan mereka berasal dari Jawa Tengah, umumnya mereka disebut orang Jawa,” kata Konjen Hendra.

Keberadaan orang Indonesia di kaledonia baru sudah cukup lama, yakni sejak tahun 1896.

Pada tahun 2021 ini, diaspora RI di memperingati kedatangan nenek moyang mereka ke 125 tahun

Berita Rekomendasi

“Pada tanggal 16 februari 2021 lalu, masyarakat Indonesia disini merayakan 125 tahun kedatangan orang Indonesia di Kaledonia Baru, yaitu tahun 1896,”ujar Konjen RI.

Baca juga: Sudah 125 Tahun Ada, Konjen RI Ungkap Sejarah Keberadaan Orang Jawa di Kaledonia Baru

Orang Jawa di Kaledonia Baru membentuk suatu komunitas yang dinaungi sebuah organisasi yang cukup besar bernama PMIK atau kepanjangan dari Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya.

PMIK merupakan mitra KJRI Noumea yang aktif melaksanakan kegiatan untuk mempromosikan kebudayaan RI, seperti tarian, alat.

“Di wisma PMIK aktif diselenggarakan kelas tari Jawa, tari Sunda, tarian kontemporer, ada angklung, gamelan , belajar masak, belajar Bahasa Jawa, kelas membatik, Pencak Silat, itu selalu ada setiap hari,” ujar Hendra.

Baca juga: Mengenal Kaledonia Baru, Wilayah di Bagian Timur Benua Australia yang Masih Menginduk ke Perancis

“Sangat membanggakan ketika melihat mereka aktif mempelajari budaya Indonesia,” lanjutnya.

Seperti sudah mendarah daging, para diaspora juga tak lupa budaya gotong royong yang diwariskan nenek moyang mereka. Seperti jika ada kegiatan, mereka tidak ragu untuk bekerja sama melakukan tugasnya.

“Setiap bulan kita biasanya ada arisan, kumpul bareng. Kalau datang mereka membawa makanan sendiri-sendiri untuk dikumpulkan. Lalu makan bersama, jadinya banyak sekali makanan,” kata Hendra.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas