Demonstran Antikudeta Myanmar Lakukan 'Serangan Diam' Usai Bocah 7 Tahun Tewas Tertembak Militer
Demonstran antikudeta Myanmar melakukan 'serangan diam' usai bocah 7 tahun tewas tertembak militer.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Demonstran antikudeta militer Myanmar melakukan 'serangan diam' atau tidak menggelar aksi protes pada Rabu (24/3/2021).
Tak hanya itu, para pekerja juga melakukan mogok kerja bersama yang membuat bisnis tutup total dan orang-orang tinggal di rumah.
Akibat pemogokan tersebut, pusat Kota Yangon dan Kota Monywa tampak sepi dari aktivitas demonstran maupun warga.
Dikutip dari Channel News Asia, serangan diam dilakukan usai kematian anak perempuan berusia 7 tahun yang tertembak oleh pasukan keamanan, Selasa (23/3/2021)
Bocah bernama Khin Myo Chit itu tertembak saat sedang duduk di pangkuan sang ayah, hingga kemudian pasukan keamanan datang dan mendobrak rumah mereka.
Pasukan kemananan menembak ayah Khin Myo Chit lalu memukul dan membunuh bocah malang ini dengan timah panas.
Jasad Khin Myo Chit dimakamkan pada Rabu (24/3/2021) di Kota Mandalay.
Baca juga: AS Siapkan Sanksi Terbaru Sasar Dua Konglomerat yang Dikendalikan Junta Militer Myanmar
Diketahui, Khin Myo Chit adalah korban termuda dari kekejaman militer dalam sebulan terakhir.
Setidaknya 286 orang dilaporkan telah tewas saat pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan untuk memadamkan kerusuhan, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Laporan terbaru AAPP mencatat, lima orang terluka dalam semalam di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.
Seorang pria berusia 16 tahun kemudian meninggal setelah tertembak di punggungnya.
Saat dimintai keterangan mengenai tewasnya para demonstran, juru bicara militer enggan memberikan komentar.
Sementara itu, demonstran di seluruh Myanmar menggelar aksi menyalakan lilin pada Rabu (24/3/2021) malam.
Foto-foto di media sosial menunjukkan beberapa aksi protes dalam skala kecil sudah di mulai pada Kamis (25/3/2021) pagi.