WHO: Vaksin COVAX Telah Dikirim Ke 44 Negara di Afrika
WHO menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa sekitar 7,7 juta dosis telah diberikan di seluruh benua itu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Tercatat 44 negara di benua Afrika telah menerima batch pertama vaksin covid-19 melalui fasilitas COVAX yang diinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Seperti disampaikan WHO pada hari Kamis kemarin, lembaga tersebut mencatat bahwa 32 dari 44 negara itu telah meluncurkan program vaksinasi.
Dikutip dari laman CGTN Africa, Jumat (26/3/2021), WHO menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa sekitar 7,7 juta dosis telah diberikan di seluruh benua itu, meskipun pengiriman vaksin COVAX saat ini melambat karena mulai menipisnya stok.
Sebagian besar negara yang telah meluncurkan program vaksinasi di Afrika menargetkan vaksinasi kepada kelompok berisiko tinggi, termasuk tenaga kesehatan, lanjut usia (lansia), dan petugas layanan publik.
Baca juga: Pesam Sejak September 2020, Bosnia Akhirnya Dapatkan Vaksin AstraZeneca Dan Pfizer Lewat COVAX
WHO mencatat ada 10 negara di benua itu yang belum menerima batch vaksin mereka.
Ini mengindikasikan bahwa jumlah penting dari populasi yang ditargetkan pada fase awal kampanye vaksinasi, kemungkinan tidak akan divaksinasi selama beberapa bulan mendatang karena kendala rantai pasokan global.
Seperti yang disampaikan Direktur Regional WHO untuk Afrika, Dr Matshidiso Moeti.
Penurunan pasokan vaksin dapat memperpanjang 'perjalanan menyakitkan' untuk mengakhiri pandemi ini bagi jutaan orang di Afrika.
"Sementara beberapa negara berpenghasilan tinggi berusaha untuk melakukan vaksinasi kepada seluruh populasi mereka. Dan mirisnya, banyak negara di Afrika yang berjuang untuk memenuhi bahkan melakukan vaksinasi kepada kelompok berisiko tinggi mereka," kata dr Moeti.
Ia pun menegaskan bahwa semua negara harus mendapatkan distribusi vaksin yang adil.
"Mendapatkan vaksin Covid-19 tidak boleh menjadi kompetisi. Akses yang adil akan menguntungkan semua dan bukan hanya sebagian dari kita," tegas dr Moeti.
Baca juga: 130 Ribu Prajurit TNI Divaksin AstraZeneca, Panglima TNI: Setelah Divaksin Bukan Berarti Kebal Virus
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, pada Kamis kemarin, benua ini telah melaporkan 4.139.706 kasus infeksi Covid-19 dengan mencatat 110.846 kematian.
Baru-baru ini, beberapa negara Afrika telah menyaksikan lonjakan infeksi dan kematian baru, saat gelombang ketiga virus tersebut menyerang benua itu.
Negara yang mencatat lonjakan kasus itu termasuk diantaranya Benin, Botswana, Kamerun, Djibouti, Ethiopia dan Kenya.
Tren infeksi ini meningkat dalam beberapa pekan terakhir.