5 Poin Inti Persidangan Hari Pertama Derek Chauvin, Polisi yang Sebabkan George Floyd Meninggal
Derek Chauvin didakwa dengan pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga, dan pembunuhan tidak berencana tingkat dua dalam kematian George Floyd
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Persidangan mantan polisi Minneapolis Derek Chauvin dimulai Senin (29/3/2021).
Derek Chauvin didakwa dengan pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga, dan pembunuhan tidak berencana tingkat dua dalam kematian George Floyd pada 25 Mei 2020.
Pemilihan juri selesai minggu lalu, dan persidangan diperkirakan akan memakan waktu empat minggu.
Tiga saksi mengambil alih sidang pada hari Senin sebelum Hakim Distrik Hennepin Peter Cahill menunda persidangan hingga Selasa pagi karena "kesalahan teknis yang besar."
Dilansir INSIDER, berikut adalah lima poin utama dari persidangan tersebut.
Baca juga: Pria di AS Tewas Setelah Diduga Ditindih Lehernya oleh Polisi, Mirip Kasus George Floyd
Baca juga: Majalah Prancis Rilis Kartun Ratu Elizabeth Injak Leher Meghan Markle, Adaptasi Insiden George Floyd
1. Jerry Blackwell, salah satu jaksa dalam persidangan, berulang kali menegaskan dalam pernyataan pembukaannya bahwa Floyd dijepit di tanah selama sembilan menit 29 detik oleh Chauvin
"Angka paling penting yang akan Anda dengar dalam persidangan ini adalah 9:29, apa yang terjadi dalam sembilan menit dan 29 detik itu ketika Derek Chauvin menggunakan kekuatan yang berlebihan ke tubuh George Floyd," kata Blackwell dalam pernyataan pembukanya yang berdurasi satu jam.
Dia mengatakan Floyd "sepenuhnya dalam kendali polisi" selama situasi tersebut dan mengklaim bahwa Chauvin "mengkhianati lencana ini ketika dia menggunakan kekuatan yang berlebihan dan tidak masuk akal" pada Floyd.
2. Pengacara Chauvin Eric Nelson mengatakan ada 'dua sisi dari sebuah cerita' dan bahwa buktinya jauh lebih besar dari sembilan menit dan 29 detik.
Nelson menunjukkan sejauh mana penyelidikan yang terjadi sehubungan dengan insiden tersebut, termasuk ratusan wawancara dengan saksi sipil, responden pertama di tempat kejadian, dan petugas polisi lainnya di Departemen Kepolisian Minneapolis.
"Idealnya adalah penerapan penilaian yang masuk akal berdasarkan analisis yang beralasan, dan itulah tujuan utama kasus ini," kata Nelson.
"Ini tentang bukti dalam kasus ini ... Tidak ada alasan politik atau sosial di ruang sidang ini."
Nelson juga menyalahkan adanya kerumunan yang meningkat di tempat kejadian, yang menurutnya mengganggu petugas dalam penangkapan Floyd.
"Ada orang di seberang jalan, ada mobil yang berhenti, orang-orang berteriak, ada kerumunan yang terus bertambah di mana petugas dianggap sebagai ancaman," kata Nelson.