Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Kekerasan Rezim Militer Myanmar Bertambah, Total Lebih dari 500 Orang

Lebih dari 500 orang dilaporkan tewas akibat tindak kekerasan pasukan keamanan yang diperintah junta Myanmar.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
zoom-in Korban Kekerasan Rezim Militer Myanmar Bertambah, Total Lebih dari 500 Orang
AP, Channel News Asia
Orang-orang berduka atas tubuh seorang wanita, yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Myanmar, sebelum dikremasi di Yangon pada hari Senin, 29 Maret 2021. 

"Dua orang tewas dan banyak lagi yang terluka dalam serangan itu," kata seorang anggota Free Burma Rangers.

Pada Sabtu malam, dua pesawat militer Myanmar membom dua kali desa Deh Bu Noh di distrik Mutraw, menewaskan sedikitnya dua penduduk desa.

Serangan tersebut mungkin merupakan pembalasan bagi Tentara Pembebasan Nasional Karen, yang berjuang untuk otonomi yang lebih besar bagi rakyat Karen, menyerang dan merebut pos militer pemerintah pada Sabtu pagi.

Foto yang diambil dan diterima dari sumber anonim melalui Facebook pada 29 Maret 2021 ini menunjukkan pengunjuk rasa yang mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Monywa, wilayah Sagaing.
Foto yang diambil dan diterima dari sumber anonim melalui Facebook pada 29 Maret 2021 ini menunjukkan pengunjuk rasa yang mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Monywa, wilayah Sagaing. (Handout / FACEBOOK / AFP)

Menurut Thoolei News, sebuah situs online yang memuat informasi resmi dari kelompok Persatuan Nasional Karen (KNU), kelompok etnis bersenjata, delapan tentara pemerintah termasuk seorang letnan dua ditangkap dalam serangan itu dan 10 orang tewas, termasuk seorang letnan kolonel yang merupakan wakil komandan batalyon.

Laporan itu mengatakan satu gerilyawan Karen telah tewas.

Ketegangan di perbatasan terjadi ketika para pemimpin perlawanan terhadap kudeta yang menggulingkan pemerintah terpilih Myanmar berusaha agar Karen dan kelompok etnis lainnya bersatu dan bergabung dengan mereka sebagai sekutu, yang akan menambah elemen bersenjata dalam perjuangan mereka.

(Tribunnews.com/Rica Agustina/Andari Wulan Nugrahani)

Berita Rekomendasi

Berita lain terkait Myanmar

Berita lain terkait Kudeta Myanmar

Berita lain terkait Krisis Myanmar

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas