Anggota DPR Australia Ketahuan Booking PSK di HP, Tawarkan Bayaran Rp 10 Juta
Ketika menjawab tawaran tersebut, perempuan ini tidak menyangka dia berhubungan dengan seorang politisi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Seorang anggota DPR di negara bagian New South Wales (NSW), Australia bernama Michael Johnsen menawarkan bayaran sebesar A$1,000 (Rp10 juta) kepada pekerja seks untuk datang ke gedung parlemen dan melayaninya.
Ia juga mengirimkan serangkaian pesan tidak senonoh kepada pekerja seks tersebut, beserta video cabul, ketika sedang mengikuti di sidang parlemen, menurut penyelidikan yang dilakukan oleh ABC.
Hari Selasa (30/3/2021) pagi, pemimpin Partai Nasional NSW John Barilaro menyerukan agar Johnsen segera mengundurkan diri dari parlemen atas "tindakan yang menjijikan" yang dilakukannya.
Johansen sendiri telah membantah keras tuduhan pelecehan seksual yang dilayangkan kepadanya minggu ini, tentang pelecehan seksual yang dilakukannya kepada seorang perempuan di kawasan Blue Mountains September 2018 lalu.
Baca juga: Pria Ini Kaget Pesan PSK Ternyata yang Datang Waria, Minta Batal Malah Dipukuli, HP Dirampas
Tim Penyelidikan Tindakan Kriminal Seks Kepolisian NSW tengah menyelidiki tuduhan pelecehan seksual tersebut, namun belum mengajukan tuduhan resmi.
Rabu lalu (25/03), anggota dewan Partai Buruh Trish Doyle menggunakan haknya sebagai dewan untuk membeberkan tuduhan pemerkosaan tersebut.
Trish tidak menyebutkan nama Michael Johnsen dan hanya mengatakan tindakan tersebut dilakukan oleh anggota dari koalisi pemerintahan NSW saat ini.
Beberapa jam kemudian, Johnsen mengatakan dia adalah orang yang dituduh.
Dalam pernyataannya, tanpa menyetujui tuduhan yang ditujukan kepadanya, dia menyatakan akan berhenti sementara dari tugasnya sebagai sekretaris parlemen, serta tidak akan duduk dalam pertemuan partai Nasional, maupun partai koalisi di saat penyelidikan polisi sedang berlangsung.
ABC kini dapat mengungkapkan bahwa perempuan yang sama melayangkan tuduhan yang sama terhadap Johnsen tentang bagaimana dia "mengirimkan pesan bernada seksual" kepadanya (sexted) di tengah sesi Tanya Jawab.
Menurutnya, Johnsen juga mengirimkan video tidak senonoh.
Dalam wawancara ekslusif dengan ABC, perempuan tersebut mengatakan Johnsen mengirim pesan kepadanya melalui iklan online tawaran layanan seksual di bulan Agustus 2019.
ABC sudah melihat bukti berupa ratusan pesan online dan SMS yang dikirimkan Johnsen kepada perempuan tersebut antara bulan Agustus sampai September 2019.
ABC bisa membuktikan bahwa nomor HP itu adalah milik Michael Johnsen dan merupakan nomor kontak yang tercatat untuk mengirim rilis pers parlemen selama bertahun-tahun.