Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER INTERNASIONAL: Buronan Mafia Tertangkap karena Video YouTube | Kesepakatan Jepang-Indonesia

Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari buronan mafia yang tertangkap karena video YouTube hingga kesepakatan Jepang-Indonesia

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in POPULER INTERNASIONAL: Buronan Mafia Tertangkap karena Video YouTube | Kesepakatan Jepang-Indonesia
Pexels.com/Pixabay
Ilustrasi mafia - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari buronan mafia yang tertangkap karena video YouTube hingga kesepakatan Jepang-Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir.

Berita dimulai dari seorang buronan mafia yang tertangkap karena video memasak di YouTube.

Identitasnya diketahui setelah sebuah tanda memperlihatkan jelas ciri khasnya.

Sementara itu, Jepang dan Indonesia menandatangani kesepakatan di bidang militer.

Kesepakatan tersebut merupakan pertama kalinya yang dilakukan oleh kedua negara dalam ranah militer.

Berikut berita populer internasional selengkapnya, dirangkum Tribunnews.com:

Baca juga: 5 Gembong Kartel Narkoba Terkaya Sepanjang Masa, Ada yang Masih Buron & Belum Ditangkap Hingga Kini

1. Buronan Mafia Tertangkap karena Video Memasak di YouTube

Ilustrasi mafia.
Ilustrasi mafia. (Pexels.com)
BERITA TERKAIT

Seorang buronan mafia bernama Marc Feren Claude Biart (53) berhasil ditangkap oleh pihak berwenang di Karibia.

Persembunyiannya terbongkar setelah dirinya muncul di sebuah video memasak yang diunggah di YouTube.

Dilansir Guardian, pria berusia 53 tahun itu menjadi buron sejak tahun 2014.

Ia kemudian bersembunyi dan hidup tenang di Boca Chica, Republik Dominika.

Di sana, Biart hidup dengan komunitas ekspatriat Italia setempat yang menganggapnya sebagai orang asing.

Namun, kedoknya terbongkar berkat sebuah video memasak di YouTube.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: PDIP: Ada Mafia Impor Punya Kuasa Pengaruhi Kebijakan

Baca juga: DPP GMNI Desak KPK Bongkar Dugaan Mafia dalam Pengelolaan Vaksin

2. AS Akan Hentikan Perdagangan Diplomatik dengan Myanmar hingga Kudeta Dicabut

Pasukan keamanan Myanmar menewaskan sedikitnya 22 pengunjuk rasa anti-kudeta di Kota Hlaingthaya, areal industri di Myanmar pada Minggu (14/3/2021).
Pasukan keamanan Myanmar menewaskan sedikitnya 22 pengunjuk rasa anti-kudeta di Kota Hlaingthaya, areal industri di Myanmar pada Minggu (14/3/2021). (CTGN America dan AFP)

Amerika Serikat mengumumkan penangguhan perdagangan diplomatik dengan Myanmar pada Senin (29/3/2021).

Penangguhan keterlibatan antar pemerintah di bawah Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi (TIFA) 2013 itu akan kembali jika kudeta dicabut dan pemerintah sipil kembali.

Dilansir CNN, perjanjian itu mengatur bahwa AS bekerja sama dengan Myanmar dalam perdagangan dan investasi. 

Keputusan ini menyusul kekerasan aparat terhadap demonstran hingga ratusan nyawa jatuh dalam sehari.

Lebih dari 100 warga sipil, termasuk anak-anak terbunuh karena memprotes kudeta militer pada Sabtu lalu.

Presiden Joe Biden menyebut kekerasan itu "mengerikan" dan "benar-benar keterlaluan".

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Lebih dari 500 Warga Myanmar Dilaporkan Tewas Sejak Junta Militer Berkuasa

Baca juga: Kisah Pilu Sejumlah Bocah Menangisi Temannya yang Ditembak Mati Aparat Myanmar saat Bermain

3. Pemilik Kapal Kontainer Jepang yang Buat Macet Terusan Suez Belum Terima Aduan Klaim Kompensasi

Lalu lintas di Terusan Suez Mesir telah kembali normal setelah kapal kontainer terdampar yang memblokir perairan selama hampir seminggu akhirnya dibebaskan oleh kru penyelamat.
Lalu lintas di Terusan Suez Mesir telah kembali normal setelah kapal kontainer terdampar yang memblokir perairan selama hampir seminggu akhirnya dibebaskan oleh kru penyelamat. (SUEZ CANAL AUTHORITY / Maxar Technologies/ AFP)

Pemilik kapal kontainer raksasa yang memblokir lalu lintas Terusan Suez, Shoei Kisen, belum menerima aduan klaim atau tuntutan hukum untuk meminta kompensasi atas kerugian dari penyumbatan tersebut.

Mengutip Reuters, pejabat perusahaan memberikan informasi ini pada Selasa (30/3/2021).

"Tidak ada klaim atau tuntutan hukum terhadap perusahaan kami terkait dengan insiden tersebut," kata Wakil Manajer di Departemen Manajemen Srmada Shoei Kisen, Yumi Shinohara, kepada Reuters melalui telepon.

"Kami masih menyelidiki penyebab kejadian dan biaya termasuk pembayaran asuransi dan potensi ganti rugi atas kerusakan," ujarnya tanpa merinci lebih lanjut.

Pengiriman menggunakan kapal kontainer mulai bergerak lagi pada Senin malam (29/3/2021) di Terusan Suez, Mesir, setelah kapal tunda mengapungkan kembali Ever Given Shoei Kisen sepanjang 400 meter yang menyebabkan penumpukan besar kapal di sekitar jalur air.

"Pemilik dan penjamin salah satu kapal kontainer dapat menghadapi klaim senilai jutaan dolar, bahkan jika kapal itu diapungkan kembali dengan cepat," ungkap narasumber industri.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: Terusan Suez Akhirnya Dibuka, Kapal Besar yang Memblokir Perairan Berhari-hari Kembali Berlayar

Baca juga: Sejarah Insiden Terusan Suez, Sudah Beberapa Kali Terblokir dan Ditutup sejak Pertama Kali Dibuka

4. Kesepakatan Jepang-Indonesia

Menhan Prabowo Subianto (kiri) dan Menlu Jepang Toshimitsu Motegi (kanan) sedang menandatangani perjanjian kerjasama alih teknologi militer Jepang ke Indonesia malam ini (30/3/2021). Disaksikan Menlu Retno Marsudi (berdiri).
Menhan Prabowo Subianto (kiri) dan Menlu Jepang Toshimitsu Motegi (kanan) sedang menandatangani perjanjian kerjasama alih teknologi militer Jepang ke Indonesia malam ini (30/3/2021). Disaksikan Menlu Retno Marsudi (berdiri). (Foto Richard Susilo)

Sebanyak 7 pasal disepakati antara kedua Menteri Pertahanan Jepang dan Indonesia pada Selasa (30/3/2021), pukul tujuh waktu Jepang.

Kesepakatan tersebut mengenai transfer peralatan pertahanan dan teknologi Jepang ke Indonesia.

Kesepakatan 7 pasal ditandatangani dua kali antara kedua menteri, dimulai dengan Menhan Prabowo Subianto dan Menlu Jepang Toshimitsu Motegi, lalu bertukar piagam kerjasama tersebut.

Menhan Prabowo dan Menlu Retno Marsudi merasa sangat bahagia dengan selesainya penandatanganan kerjasama perjanjian transfer peralatan pertahanan  dan teknologi Jepang ke Indonesia yang berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang setiap tahun.

"Kesepakatan 2+2 ini sangat substansial dan menyambut baik kedua menteri Indonesia yang khusus hadir ke Jepang di tengah pandemi Corona untuk penandatanganan kerjasama ini," papar Menteri Motegi.

Menurut Montegi, transfer teknologi merupakan tantangan sekaligus bukti kerjasama yang jauh semakin baik antara kedua negara Jepang dan Indonesia, menuju realisasi kerjasama Indopasifik yang lebih baik menuju terciptanya dan terjaganya perdamaian di dunia.

Baca selengkapnya di sini>>>

Berita populer lainnya hari ini

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas