Donald Trump Marah, Sebut Amerika Saat Ini Semakin Mirip Negara Komunis
Donald Trump mengaku jengkel wawancaranya dengan sang menantu dihapus Facebook.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengaku jengkel wawancaranya dengan sang menantu dihapus Facebook.
Trump pun menyebut hal itu menunjukkan bahwa saat ini AS semakin menjadi negara komunis.
Trump sebelumnya melakukan wawancara dengan menantunya, Lara Trump dalam program Real America Voice, Selasa (30/3/2021).
Wawancara tersebut kemudian diposting ke Facebook, namun media sosial tersebut kemudian memutuskan untuk menghapusnya.
Bagi Trump hal tersebut ternyata membuatnya terkejut.
“Apa yang terjadi dengan negara ini. Tak ada yang menyangka hal tersebut bisa terjadi. Ini jelas penyensoran. Anda membuat pernyataan, dan jika tak menyukainya, seperti pemilihan, masalah medis atau tentang Hunter Biden, mereka menggila,” katanya dikutip dari Daily Mail.
Baca juga: Donald Trump Luncurkan Situs Web Baru Setelah Akun Media Sosialnya Ditangguhkan
“Di masa lalu, Anda membuat pernyataan. Mereka juga melakukannya. Anda bertarung, Anda mengambil pemenang. Ini seperti Negara Komunis. Anda berjuang. Tapi sekarang tak bisa. Mereka langsung menghapusnya,” tambah Trump.
Pengusaha berusaha 74 tahun tersebut mengatakan hak berpolitik harus lebih kuat lagi dalam menghadapi penyensoran, dan bersatu melawannya.
Trump pun mengeluhkan bahwa Facebook sudah berlaku tak adil kepadanya.
Ia mengatakan bahan yang membahayakan Joe Biden, terkait anaknya Hunter Biden dihapus.
Tetapi konten yang menguntungkannya, seperti wawancara yang dilakukan oleh menantunya malah tak diizinkan.
Trump sendiri telah dilarang disejumlah media sosial, setelah dituduh menyebarkan provokasi kepada pendukungnya untuk menyerbu Gedung Capitol, 6 Januari lalu.
Sumber: Kompas.TV