POPULER Internasional: Kapten Wanita Jadi Korban Hoax | Balasan Pemilik Restoran yang Kemalingan
Kapten laut wanita pertama asal Mesir disalahkan atas terblokirnya Terusan Suez, meski dirinya tidak ada di sana pada saat kejadian.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer Tribunnews di kanal Internasional terangkum dalam artikel ini.
Kapten laut wanita pertama asal Mesir disalahkan atas terblokirnya Terusan Suez, meski dirinya tidak ada di sana pada saat kejadian.
Sementara itu, Pangeran Hamzah bin Al Hussein, saudara tiri Raja Yordania di tempatkan dalam tahanan rumah karena dituduh mencoba mengacaukan negara.
Kate Middleton, Duchess of Cambridge disebut sangat hati-hati terhadap perhatian publik kepada dirinya dan sang suami, Pangeran William.
Di Georgia AS, Seorang pemilik restoran menawarkan hadiah khusus untuk si pencuri yang membobol restorannya, dan untuk calon perampok di luar sana.
1. Kapten Laut Wanita Disalahkan atas Insiden Terusan Suez, padahal Tidak Berada di Tempat Kejadian
Kapten laut wanita pertama asal Mesir disalahkan atas terblokirnya Terusan Suez, meski dirinya tidak ada di sana pada saat kejadian.
Dilansir Mirror, Marwa Elselehdar bahkan tidak berada di kapal mega Ever Given ketika kapal itu terjepit di Terusan Suez pada Maret lalu, yang menyebabkan antrian besar kapal-kapal lain di kedua sisinya.
Meskipun demikian, Elselehdar dituduh bertanggung jawab atas insiden tersebut dalam sebuah postingan online yang memuat berita palsu.
Wanita berusia 29 tahun itu yakin dia menjadi sasaran berita hoax karena jenis kelaminnya.
Hanya ada dua persen perempuan dari jumlah pelaut dunia, menurut Organisasi Maritim Internasional.
Baca juga: Penyelidikan Kemacetan Terusan Suez: Tim Penyelam Temukan Beberapa Kerusakan pada Haluan
Baca juga: Pemilik Kapal Kontainer Jepang yang Buat Macet Terusan Suez Belum Terima Aduan Klaim Kompensasi
Elselehdar mengatakan kepada BBC, "Saya terkejut. Saya merasa bahwa saya mungkin menjadi sasaran karena saya wanita yang sukses di bidang ini atau karena saya orang Mesir, tetapi saya tidak yakin."
"Artikel palsu ini berbahasa Inggris sehingga menyebar di negara lain."
"Saya berusaha keras untuk meniadakan apa yang ada di dalam artikel tersebut karena itu mempengaruhi reputasi saya dan semua upaya yang saya lakukan untuk berada di tempat saya sekarang."