Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Internasional: Kapten Wanita Jadi Korban Hoax | Balasan Pemilik Restoran yang Kemalingan

Kapten laut wanita pertama asal Mesir disalahkan atas terblokirnya Terusan Suez, meski dirinya tidak ada di sana pada saat kejadian.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in POPULER Internasional: Kapten Wanita Jadi Korban Hoax | Balasan Pemilik Restoran yang Kemalingan
Kolase Tribunnews
POPULER Internasional: Kapten Wanita Jadi Korban Hoax | Balasan Pemilik Restoran yang Kemalingan 

Ketika Ever Given kandas di Terusan Suez, Elselehdar berada ratusan mil jauhnya, tengah memimpin Aida IV.

Unggahan yang menunjukkan tajuk berita palsu yang menyalahkannya atas krisis beredar di Twitter dan Facebook.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Saudara Tiri Raja Abdullah II, Pangeran Hamzah bin Al Hussein Ditempatkan sebagai Tahanan Rumah

Pangeran Hamzah bin Al Hussein, saudara tiri Raja Yordania di tempatkan dalam tahanan rumah karena dituduh mencoba mengacaukan negara.

Saudara tiri Raja Abdullah II menuduh para pemimpin Yordania tidak mampu menjalankan pemerintahan dan melakukan korupsi.

Dalam video yang diserahkan pengacara kepada BBC, Pangeran Hamzah mengatakan ia dijadikan tahanan rumah sebagai bagian dari tindakan keras terhadap para kritikus Raja Abdullah II.

Berita Rekomendasi

Namun, Pangeran Hamzah membantah menjadi bagian dari konspirasi melawan pemerintah atau Raja Abdullah II.

Baca juga: Pejabat Istana Kerajaan Yordania Ditangkap, Diduga Terlibat Upaya Gulingkan Raja Abdullah II

Baca juga: Menteri Kesehatan Yordania Mundur Setelah 6 Pasien Covid-19 Meninggal karena Kehabisan Oksigen

Ratu Noor dari Yordania dan Pangeran Hamzah Bin Al Hussein
Ratu Noor dari Yordania, janda mendiang Raja Hussein, dan putranya Putra Mahkota Hamzah Bin Al Hussein menghadiri pertandingan bola basket antara Yordania dan Lebanon 14 Agustus 1999 di Amman.

Indiana Express melaporkan, pemerintah Yordania juga melakukan penangkapan profil tinggi lainnya pada Sabtu (3/4/2021).

Termasuk di antaranya, mantan menteri dan anggota keluarga kerajaan lainnya, dengan alasan "keamanan dan stabilitas Yordania".

Tindakan keras semacam itu jarang terjadi di Yordania.

Yordania telah lama dianggap sebagai salah satu negara paling stabil di dunia Arab, dan karenanya keputusan tersebut telah perbincangan panas para pengamat di kawasan itu.

Baca juga: Yordania Terima 144.000 Vaksin COVAX yang Didanai Uni Eropa

Tanggapan Sekutu Yordania

Sekutu Yordania, termasuk AS, Arab Saudi dan Mesir, menyatakan dukungannya kepada Raja Abdullah II.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas