Militer Iran Tak Ragu Genjot Produksi Senjata Secara Mandiri
Laksamana Muda Tangsiri mengatakan negara Iran akan melanjutkan kemajuannya dalam produksi alutsista secara mandiri.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Pentagon Mengetahui Insiden Itu
Juru bicara Pentagon Komandan Jessica L McNulty mengatakan kepada The Hill, AS mengetahui laporan mengenai Saviz.
"Kami dapat memastikan tidak ada pasukan AS yang terlibat dalam insiden tersebut," kata McNulty. “Kami tidak memiliki informasi tambahan untuk diberikan,” imbuhnya.
Kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim News Agency, melaporkan pada Selasa, mengutip informasi yang diperoleh reporternya di lapangan.
"Kapal Iran Saviz telah ditempatkan di Laut Merah selama beberapa tahun terakhir untuk mendukung pasukan komando Iran yang dikirim dalam misi pengawalan kapal komersial (anti-pembajakan)," lapor Tasnim.
TV Al Arabiya mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan kapal itu diserang di lepas pantai Eritrea.
Peristiwa ini merupakan hal terbaru dari serangkaian serangan yang dilaporkan terhadap kapal-kapal milik Israel dan Iran sejak akhir Februari 2021.
Ada tiga serangan lain yang dilaporkan terhadap kapal milik Iran atau Israel sejak 25 Februari. Pada 25 Maret, sebuah kapal kargo milik sebuah perusahaan Israel diduga terkena rudal di Laut Arab.
Israel mencurigai agen Iran di balik serangan ini. Meski ada kerusakan, menurut seorang pejabat senior keamanan Israel, kapal itu bisa melanjutkan perjalanannya.
Dua minggu sebelumnya, media pemerintah Iran mengutip seorang penyelidik Iran yang mengatakan Israel kemungkinan besar berada di balik ledakan yang menyebabkan kebakaran kecil di kapal kontainer Iran di Mediterania.
Silih Serang Tuduhan di Laut Merah
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menolak berkomentar langsung pada saat itu tetapi menuduh Iran secara teratur mengirim senjata ke proksinya di wilayah tersebut.
Pada 26 Februari, Netanyahu menyalahkan Iran atas ledakan di kapal pengangkut kendaraan milik Israel di Teluk Oman.
Seorang pejabat AS mengatakan ledakan itu membuat lubang di kedua sisi lambungnya dan seorang pejabat Israel mengatakan ranjau limpet digunakan. Iran membantah bertanggung jawab.