Militer Iran Tak Ragu Genjot Produksi Senjata Secara Mandiri
Laksamana Muda Tangsiri mengatakan negara Iran akan melanjutkan kemajuannya dalam produksi alutsista secara mandiri.
Editor: Setya Krisna Sumarga
“Kami akan tetap di lapangan, berdiri bahu membahu dengan orang-orang, menjalankan kata-kata Yang Mulia,… mengatasi musuh dan strateginya, dan membuat negara kebal terhadap konsekuensi dari sanksi yang kejam,” katanya.
Jenderal Salami menambahkan IRGC telah mendirikan markas besar yang akan bekerja untuk menerapkan pedoman dan instruksi Ayatollah Khamenei secara tepat.
Selama pidato pertamanya kepada negara pada tanggal 20 Maret, Ayatollah Khamenei menetapkan tahun kalender Iran baru tahun 1400 sebagai tahun "Produksi: Dukungan dan Penghapusan Hambatan."
Iran akan bekerja mengurangi dampak sanksi sepihak Amerika, yang terutama menargetkan mata pencaharian orang-orang Iran.
Ayatollah Khamenei menyerukan upaya untuk menghilangkan hambatan dalam cara produksi dalam negeri, yang ia pandang sebagai kunci untuk menghadapi sanksi barat terhadap bangsanya.
Dalam pidato lain sehari kemudian, Khamenei menegaskan kembali seruan tersebut, mengatakan perencanaan yang benar dan manajemen anti-korupsi yang kuat diperlukan untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Serangan ke Kapal Kargo Iran di Laut Merah
Perkembangan menararik lain awal pecan ini, media New York Times (NYT) merilis kabar berdasar sumber berita mereka, Israel terlibat serangan bersenjata atas kapal kargo Iran, Saviz di Laut Merah.
Serangan itu melibatkan peluru kendali atau ranjau laut. Bodi kapal kargo itu rusak di bagian bawah yang terendam air.
Belum ada konfirmasi resmi dari Teheran atas laporan serangan itu. Begitu juga Israel bungkam terkait klaim ini.
Menurut sumber NYT, Israel memberi tahu AS pasukannya telah menyerang kapal Iran, Saviz, di Laut Merah.
Menurut pejabat anonim itu, Israel menyebut serangan itu sebagai pembalasan atas serangan Iran sebelumnya terhadap kapal-kapal Israel.
Pejabat itu juga mencatat badan kapal Saviz rusak di bagian bawah permukaan air. Serangan itu dilakukan setelah armada kapal induk AS Dwight D. Eisenhower menjauh dari area serangan.
Pada saat Saviz diserang, pejabat itu mencatat, armada kapal induk Eisenhower berada sekitar 200 mil jauhnya dari kapal kargo itu.