Toshiba Jepang Ditawarkan Delisted Dengan 2,3 Triliun Yen, Ditentang Pemerintah?
Toshiba Corporation Jepang Selasa malam (6/4/2021) mendapat tawaran resmi dari CVC Capital Partners dengan 2,3 triliun yen agar delisted (go to priva
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Toshiba Corporation Jepang Selasa malam (6/4/2021) mendapat tawaran resmi dari CVC Capital Partners dengan 2,3 triliun yen agar delisted (go to private company), ke luar dari pasar modal, dengan alasan supaya lebih nyaman tidak banyak diributkan lagi oleh para investor dengan munculnya berbagai skandal selama ini.
"Kami terima tawaran Selasa malam dan masih terus kami pertmimbangkan serta konsultasikan dengan pihak pemerintah Jepang juga," papar CEO dan Presiden Toshiba Nobuaki Kurumatani kemarin (7/4/2021).
Toshiba saat ini tampaknya fokus pada bidang-bidang seperti energi terbarukan dan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan di masa depan, di samping energi nuklir yang masih digarapnya hingga kini.
Rencana akuisisi itu tidaklah mudah. Salah satu kendala adalah revisi Undang-Undang Devisa yang mulai berlaku Mei tahun lalu.
Investasi investor asing di Toshiba, yang menjalankan bisnis tenaga nuklir, diatur dengan ketat dan memerlukan pemeriksaan awal oleh pemerintah.
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato menunjukkan pada konferensi pers kemarin (7/4/2021) meminta kestabilan pengelolaan, yang dianggap banyak pihak menentang adanya rencana akuisisi tersebut.
"Penting untuk membangun dan memelihara sistem manajemen yang dapat secara stabil melanjutkan bisnis yang penting bagi ekonomi dan masyarakat."
Seorang eksekutif Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri mengatakan, "Kami akan mengawasi apakah struktur permodalan akan berubah."
Nobuaki Kurumatani adalah mantan ketua CVC Jepang, dan Yoshiaki Fujimori, direktur luar Toshiba, terdaftar di CVC Jepang. Hubungan antara Toshiba dan CVC juga cenderung terfokus. Kurumatani menerima 58% dukungan untuk pengangkatan kembali pada rapat umum pemegang saham tahun lalu.
Toshiba, telah menjual sebagian besar sahamnya dalam bisnis cash-cow memory selama perputarannya, telah mempersempit fokusnya dan keluar dari bisnis yang tidak menguntungkan untuk meningkatkan pendapatannya.
Strateginya telah membuahkan hasil, dengan laba operasi melonjak sekitar 370% pada tahun fiskal 2019, dan perusahaan kembali ke divisi pertama TSE (pasar modal Tokyo) yang telah lama ditunggu-tunggu di awal tahun ini.
Perdagangan di Tokyo untuk sementara sempat dihentikan kemarin Rabu setelah laporan Nikkei muncul mengenai rencana akuisisi tersbeut. Tetapi dilanjutkan lagi transaksi perdagangan setelah pernyataan Toshiba ke luar.
Saham tidak diperdagangkan dengan pesanan beli yang melimpah sebelum ditutup, kemudian naik 18% pada 4.530 yen, yang merupakan ujung atas kisaran perdagangan harian kemarin (7/4/2021). Nilai tersebut adalah nilai tertinggi saham sejak Desember 2016. Di AS, ADR Toshiba naik hampir 20% menjadi $ 21,50 tepat sebelum jam 2 siang.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja asli di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com