Aeon Jepang untuk Pertama Kali Merugi Lebih dari 71 Miliar Yen
Defisit tersebut adalah yang pertama dalam 12 tahun sejak 2,7 miliar yen kerugian terjadi pada tahun fiskal per Februari 2009 saat Lehman Shock.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pengumuman hasil keuangan konsolidasi Aeon Jepang untuk tahun fiskal per 31 Maret 2021 kerugian bersih turun, mengalami kerugian menjadi 71 miliar yen (dibandingkan dengan surplus 26,8 miliar yen pada tahun fiskal sebelumnya).
Defisit tersebut adalah yang pertama dalam 12 tahun sejak 2,7 miliar yen kerugian terjadi pada tahun fiskal per Februari 2009 saat Lehman Shock.
"Kerugian karena penyebaran infeksi virus corona, penutupan sementara dan jam kerja yang dipersingkat musim semi lalu mempengaruhi hal ini," papar Akio Yoshida, CEO Aeon Jepang, Jumat (9/4/2021).
Hal tersebut juga dipengaruhi oleh pencatatan kerugian luar biasa sebesar 46,2 miliar yen akibat penurunan nilai aset tetap, dengan mempertimbangkan penurunan profitabilitas toko.
Baca juga: Penerapan Tindakan Prioritas di Jepang Mulai 12 April, Biaya Konsumsi 400 Miliar Yen Hilang
Baca juga: Wanita Pemilik Rumah Salah Tembak Yakuza Jepang Dapat Ganti Rugi 5 Juta Yen
Pendapatan operasional mencapai 8 triliun 603,9 miliar yen, sedikit menurun dari tahun sebelumnya.
Meskipun laba operasi turun 30,1 persen, namun surplus mencapai 150,5 miliar yen.
Penjualan di supermarket dan toko untuk obat cukup baik karena terkait medis dan adanya penyakit Covid-19 yang menyebar saat ini.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja asli di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com