PM Pakistan Imran Khan Serukan agar Barat Mengkriminalisasi Penistaan terhadap Islam
Imran Khan meminta negara-negara mayoritas Muslim untuk bersatu melobi pemerintah Barat agar mengkriminalisasi penistaan terhadap nabi Islam.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
“Pertanyaan saya adalah: dengan mengirim duta besar Prancis kembali dan memutuskan semua hubungan, apakah ini akan menghentikan (penghujatan ini)?,” kata PM Pakistan Khan pada Senin (19/4/2021).
“Apakah ada jaminan bahwa orang akan berhenti menghina nabi?" jelasnya.
"Saya jamin jika kita melakukan ini, jika Pakistan melakukan ini, maka hal yang sama akan terjadi di negara Eropa lainnya dalam masalah kebebasan berekspresi."
Pada Minggu, aktivis TLP menggerebek sebuah kantor polisi di Lahore, kota kedua Pakistan, menculik beberapa polisi dan mendorong tindakan keras baru yang membuat polisi menembakkan meriam air dan gas air mata saat mereka berusaha memulihkan petugas.
"Senin pagi, 11 petugas polisi yang diculik dibebaskan oleh TLP, saat negosiasi antara pemerintah provinsi di Punjab, di mana Lahore adalah ibu kotanya, dan delegasi TLP dimulai," kata Menteri Dalam Negeri, Sheikh Rasheed.
Baca juga: Setelah Dua Hari Divaksin, PM Pakistan Khan Positif Covid-19
Baca juga: PM Pakistan Imran Khan dan sang Istri Dinyatakan Positif Covid-19, Hanya 2 Hari setelah Divaksinasi
Pir Ijaz Ashrafi, pemimpin pusat TLP, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa empat aktivis TLP juga tewas dalam kekerasan hari Minggu, tetapi Al Jazeera tidak dapat secara independen mengkonfirmasi jumlah korban tewas.
Minggu lalu, pemerintah Pakistan menetapkan TLP sebagai organisasi "teroris" di bawah undang-undang anti-terorisme, dan mengatakan akan memulai proses penghapusan kelompok tersebut sebagai partai politik yang diakui oleh Komisi Pemilihan Umum negara itu.
Pada Senin, Menteri Penerangan Fawad Chaudhry mengatakan, putaran kedua negosiasi dengan kelompok tersebut telah selesai dan putaran ketiga dimulai pada Senin malam.
Tahap pembicaraan selanjutnya akan mencakup Menteri Dalam Negeri Rasheed dan Menteri Urusan Agama Noor-ul-Haq Qadri, katanya.
Berita lain terkait Pakistan
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)