Mengapa Pernyataan Genosida Armenia oleh Presiden Joe Biden Penting Bagi Orang Armenia?
Genosida merupakan istilah yang memiliki makna pembantaian kelompok etnis/ras tertentu yang dilakukan secara sistematis dan jumlah banyak.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Gagal menyebut genosida dengan namanya memungkinkan dan mendorong pertumbuhan kompleks industri penyangkal genosida, yang didanai kepentingan Turki.
Selama beberapa dekade, orang Amerika Armenia, yang jumlahnya antara 500.000 hingga 2 juta, mendapati diri mereka berperang melawan serangan yang didiktekan Ankara dan diluncurkan dari pantai K Street di Washington DC.
Usaha-usaha menyatakan pembunuhan itu sebagai genosida, selalu dicegah. Mereka dipersenjatai dengan argumen yang terbukti cukup persuasif untuk menundukkan prinsip-prinsip pendiri Amerika.
Pengakuan genosida, menurut argumentasi ini, konon bertentangan dengan kepentingan keamanan nasional AS karena Turki, sekutu geostrategis yang penting, perlu ditenangkan.
Bagi pemerintah Turki, penegasan tentang genosida adalah garis merah, pelanggaran yang mengancam seluruh hubungan.
Bahkan upaya tekad dari anggota parlemen kelas berat seperti Senator Robert Dole, seorang tokoh yang ditinggikan di antara orang Amerika Armenia, tak cukup mengatasi rasa takut akan mengasingkan sekutu penting tersebut.
Pada akhirnya, Turki merusak argumen terkuatnya sendiri. Ini membuktikan mereka tidak dapat diandalkan sebagai sekutu di bawah Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.
Turki mengubah kalkulus politik yang gagal mencegah Presiden AS yang ingin menegaskan pembunuhan itu sama dengan genosida untuk mengatakannya secara langsung.
Itu membuat Biden memiliki peluang untuk memenuhi janji kampanyenya untuk secara resmi mengakui genosida Armenia.
Sekarang Biden telah mencatatkan diri AS sebagai negara terbaru yang secara resmi mengakui dan mengutuk genosida Armenia. Akan ada pukulan balik dari Turki. Hubungan AS-Turki kemungkinan akan semakin memburuk.
Tapi Biden telah menempatkan AS di sisi kanan sejarah dan membiarkan putra, putri, cucu dan cicit korban genosida Armenia menghormati warisan mereka.
Sama pentingnya, dia telah secara permanen menutup pilihan presiden masa depan mana pun untuk menyebut kekerasan mengerikan 1915 itu, apa pun selain nama aslinya.(Tribunnews.com/Politico/xna)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.