Macron Tekan Putin agar Redakan Ketegangan dengan Ukraina dan Nyatakan Keprihatinan Soal Navalny
Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Vladimir Putin untuk meredakan ketegangan dengan Ukraina dan serukan keprihatinan soal Alexei Navalny.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis, Emmanuel Macron mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meredakan ketegangan dengan Ukraina.
Pada kesempatan yang sama, Macron juga menyerukan keprihatinan besar mengenaik kondisi kesehatan pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara, Alexei Navalny.
Menurut kantor sang Presiden, dalam percakapan telepon dengan Putin, Macron menegaskan perlunya menghormati "hak-hak fundamental Navalny."
Melansir France24, pada Senin (24/4/2021), Otoritas Rusia memerintahkan kantor Navalny menghentikan kegiatan mereka, sebagi bagian dari pertempuran hukum di tengah tindakan keras besar-besaran.
Baca juga: Macron Ingin Libatkan Arab Saudi, Iran Tolak Nego Ulang Perjanjian Nuklir
Selain Macron, Amerika Serikat juga memperingatkan akan ada "konsekuensi" bagi Moskow jika Navalny tewas di penjara.
Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden Jake Sullivan mengatakan, Gedung Putih telah mengomunikasikan kepada pemerintah Rusia, nasib Navalny ada di tangan Kremlin.
Mereka menambahkan, Moskow akan dimintai pertanggungjawaban oleh komunitas internasional atas kesejahteraannya.
"Dalam hal tindakan khusus yang akan dilakukan, kami melihat berbagai biaya berbeda yang akan dibebankan dan saya tidak akan menyampaikannya kepada publik pada saat ini."
"Namun kami telah mengomunikasikan, akan ada konsekuensi jika Tuan Navalny meninggal," kata Sullivan kepada penyiar CNN AS.
Baca juga: Setelah Presiden Macron Marah, Prancis Percepat Vaksinasi Covid-19 kepada Staf Medis Rumah Sakit
Macron juga mendesak Putin untuk berkomitmen dengan itikad baik dan secara berkelanjutan untuk mengurangi ketegangan dengan Ukraina.
Terutama dengan menarik pasukan dan persenjataan berat dari perbatasan Ukraina.
Penumpukan pasukan Rusia dalam beberapa pekan terakhir telah memicu ketakutan akan permusuhan baru dan mengkhawatirkan Ukraina dan Barat.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihaknya mulai menarik pasukan ke pangkalan permanen setelah menyelesaikan manuver penyapuan.
Macron berusaha menjangkau Putin lebih awal dalam masa kepresidenannya dan menjadi tuan rumah pembicaraan perdamaian Ukraina pada 2019 dengan Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Namun ketegangan kembali meningkat baru-baru ini antara Rusia dan Eropa.
Presiden Prancis itu juga menyatakan dukungannya pada sesama negara Eropa yang diplomatnya telah menjadi sasaran oleh Rusia dalam serangkaian pengusiran tit-for-tat, menurut kantor Macron.
Baca juga: Terinfeksi Covid-19, apakah Macron, Presiden Prancis, melanggar protokol pencegahan virus corona?
Berita lain terkait Presiden Prancis Emmanuel Macron
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)