Anggota Keluarga Pengurus IOC Tak Bisa Masuk ke Jepang Saat Olimpiade
Yang bisa masuk arena Olimpiade hanya atlet, officials, pejabat IOC, para pimpinan ketua terkait termasuk para Kepala Negara dan Pemerintahan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - 28 April 2021, perubahan dikeluarkan terkait Play Book atau buku pegangan bagi penyelenggaraan Olimpiade di Jepang khususnya bagi atlet, staf (officials) dan media bahkan kalangan komite olahraga internasional (IOC).
"Yang bisa masuk Jepang sangat dibatasi dan lebih ketat lagi. Termasuk anggota keluarga pengurus IOC pun yang semula boleh masuk menjadi dilarang masuk ke Jepang nantinya," papar sumber Tribunnews.com, Jumat (30/4/2021).
Yang bisa masuk arena Olimpiade nantinya hanyalah atlet, officials (staf), pejabat IOC, para pimpinan ketua terkait termasuk para Kepala Negara dan Pemerintahan (Presiden dan PM), para sponsor, serta media.
Lainnya, termasuk anggota keluarga dari IOC dilarang masuk dalam kaitan Olimpiade mendatang.
Untuk kalangan media pun harus karantina diri selama 14 hari, dites PCR negatif, barulah bisa meliput ke dalam arena Olimpiade.
Untuk masuk ke Jepang yang tadinya pemeriksaan 72 jam sebelum tiba di Jepang, diperketat diubah menjadi 96 jam sebelum tiba di Jepang dan pemeriksaan tes PCR harus dilakukan 2 kali, hasilnya yang negatif itu dibawa ke Jepang.
Tiba di Jepang para atlet dan officials harus dites PCR kembali di bandara masuk Jepang. Lalu tiga hari setiap hari di tes PCR terus-menerus.
Kalau hasilnya negatif baru bisa beraktivitas di dalam arena Olimpiade.
Lalu bagaimana gerak di dalam Olimpiade setelah semua tes negatif tersebut?
Setiap 3 hari akan dilakukan tes PCR dimonitor terus. Kalau hasil negatif jalan terus, kalau hasil positif harus karantina.
Arus kegiatan para atlet dan officials peserta Olimpiade hanya bisa di tiga tempat yaitu di asrama atau hotel tempat tim negara tersebut dipusatkan jadi satu, tempat latihan, dan arena pertandingan Olimpiade.
Mereka juga tidak dipernolehkan ke luar untuk jalan-jalan.
Baca juga: Tidak Ada Volunteer Asing serta Larangan Masuk Penonton Olimpiade Dari Luar Jepang
Bagaimana dengan makanan?
Makanan bisa menikmati di dalam restoran hotel asramanya tersebut, atau bisa meminta Room Service dilayani diantar ke kamarnya untuk makanan tersebut.
"Makan di luar tempat yang telah ditentukan tersebut dilarang keras. Pelanggaran bisa mengakibatkan (paling berat) pembatalan sang atlet untuk bisa berpartisipasi di arena Olimpiade. Jadi sangat berat sekali aturan kali ini," tambahnya.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.