Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

India Disarankan Berlakukan Lockdown Beberapa Minggu dan Bangun Rumah Sakit Sementara Seperti China

Dr Fauci menyebutkan bahwa pemerintah India 'terlalu dini' mengklaim kemenangan melawan Covid-19.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in India Disarankan Berlakukan Lockdown Beberapa Minggu dan Bangun Rumah Sakit Sementara Seperti China
Sanjay KANOJIA / AFP
Orang-orang menunggu untuk mengisi ulang tabung oksigen medis mereka untuk pasien Covid-19 di stasiun pengisian oksigen di Allahabad India pada 24 April 2021. 

Kemudian, Pemerintah Pusat India diharapkan dapat memobilisasi berbagai kelompok pemerintahan.

"Misalnya, apa peran militer? Bisakah militer masuk dan membantu? Maksud saya, anda bisa segera mendapatkan bantuan militer dengan cara seperti yang kami lakukan. Di Amerika Serikat, kami menggunakan Garda Nasional untuk membantu mendistribusikan vaksinasi," tutur Dr Fauci.

Selain itu, Dr Fauci juga menyarankan agar India turut membangun rumah sakit darurat sementara seperti China.

"Bangun rumah sakit dengan cepat, maksud saya sangat cepat, dalam menghadapi masalah ini, anda tahu, mereka (China) membangun rumah sakit lapangan yang biasanya mereka bangun selama perang. Anda harus memikirkan ini, dalam beberapa hal, virus itu harus dilawan, karena musuh kita adalah virus. jadi saya akan membuatnya seperti masa perang karena ini darurat," jelas Dr Fauci.

Selanjutnya, upaya vaksinasi pun harus dilakukan secara massive, karena saat ini India baru melaksanakan program ini terhadap dua persen penduduknya.

"Dan akhirnya dalam rentang yang lebih lama yakni beberapa minggu, saya akan melakukan apapun untuk mendapatkan vaksinasi. Untuk negara seperti India, di mana hanya dua persen penduduknya yang telah divaksinasi, adalah situasi yang sangat serius. Anda benar-benar harus melakukan vaksinasi pada lebih banyak orang," kata Dr Fauci.

Dr Fauci meminta pemerintah Union yang dipimpin Perdana Menteri India Narendra Modi untuk melihat masalah ini secara menyeluruh.

Berita Rekomendasi

Saat ditanya apakah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS diminta untuk membantu dalam pengurutan genom dari varian India, Dr Fauci mengatakan bahwa pihaknya harus melakukan penelitian terhadap varian ini.

"Kami benar-benar perlu mempelajarinya secara intensif untuk mengetahui apakah vaksin yang digunakan di sana memicu respons yang membuat varian ini kebal? Jadi yang menurut saya perlu dilakukan dengan sangat cepat adalah mendapatkan spesimen dan bahan di luar India lalu dikirim ke CDC AS, NIH (Institut Kesehatan Nasional) AS, serta Wellcome Trust di Inggris," kata Dr Fauci.

Baca juga: Stok Vaksin Menipis, Hanya 6 Negara Bagian di India yang Mulai Vaksinasi Covid-19 Hari Ini

Menurut Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS ini, ada banyak pihak yang ingin terlibat dalam penelitian terkait genom dari varian India yang diduga memiliki sifat kebal terhadap antibodi ini.

"Ada banyak kelompok yang sangat ingin membantu dan mereka dapat membantu dengan melakukan sequencing dan pengawasan serta penentuan apakah virus tersebut sebenarnya sensitif terhadap antibodi yang diinduksi oleh vaksin," tegas Dr Vauci.

Ia kembali menekankan bahwa masyarakat harus segera mendapatkan vaksinasi dan pemerintah India perlu menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan farmasi produsen vaksin Covid-19.

Karena India tidak dapat hanya mengandalkan vaksin yang diproduksi sendiri, dalam hal ini oleh Serum Institute of India.

"Anda harus mendapatkan persediaan (vaksin), anda harus membuat pengaturan kontrak dengan berbagai perusahaan yang ada di dunia. Ada banyak perusahaan yang sekarang memiliki vaksin, saya pikir anda harus bernegosiasi dengan mereka untuk mencoba dan mendapatkan komitmen."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas