Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Delapan Pendemo Tewas Dalam Aksi Anti-Kudeta Junta Militer di Seluruh Myanmar

Delapan pendemo tewas sewaktu junta militer Myanmar hadapi protes besar-besaran Global Myanmar Spring Revolution dengan kekerasan.

Penulis: hasanah samhudi
zoom-in Delapan Pendemo Tewas Dalam Aksi Anti-Kudeta Junta Militer di Seluruh Myanmar
AFP/STR
Para pengunjuk rasa memberikan hormat tiga jari saat mereka mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kudeta militer di kotapraja Tamwe di Yangon pada hari Senin, 26 April 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Sejumlah protes besar-besaran dalam beberapa hari ini mendapat tanggapan keras dari pasukan keamanan, menyebabkan ratusan orang tewas di seluruh penjuru negeri.

Sedikitnya delapan orang tewas di Myanmar ketika pasukan keamanan menembaki aksi protes menentang junta militer, Minggu (2/5)

Protes kemarin adalah yang terbesar yang terjadi beberapa hari terakhir, setelah negeri itu menghadapi kekacauan politik akibat kudeta militer tiga bulan lalu.

Ribuan orang di seluruh negeri bergerak bersama dalam aksi-aksi protes hari Minggu (2/5) lalu. Mereka menyerukan dilakukannya apa yang disebut “Revolusi Musim Semi Myanmar Global.”

Aksi-aksi protes itu mendukung protes anti-kudeta juga terjadi di luar Myanmar, ketika Paus Francis menyerukan perlunya kedamaian.

Baca juga: Ledakan Terjadi di Pangkalan Udara Myanmar Setelah Diserang Roket

Mengutip kantor berita Mizzima, dua orang dilaporkan ditembak dan tewas di lokasi dalam aksi protes di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

Sementara situs berita Irrawaddy menayangkan sebuah potret seorang pria yang disebutkan sebagai seorang petugas keamanan berpakaian preman membidik dengan senjata laras panjang di Mandalay.

Berita Rekomendasi

Tiga korban tewas lainnya terjadi di pusat kota Wetlet, seperti dilaporkan kantor berita Myanmar.

Para pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di kota Sanchaung Yangon pada 27 April 2021.
Para pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di kota Sanchaung Yangon pada 27 April 2021. (STR / AFP)

Sementara dua media massa setempat melaporkan, dua orang lainnya tewas di dua kota berbeda di negara bagian Shan, di timur laut Myanmar.

Dan Grup Media Kachin melaporkan, seorang tewas di Hpakant, sebuah kota pertambangan giok di belahan utara.

Namun Kantor Berita Reuters belum dapat mengkonfirmasikan laporan-laporan tersebut. Sementara juru bicara junta militer tidak menanggapi permintaan konfirmasi tersebut.

Baca juga: Setelah KTT ASEAN, Junta Myanmar Mau Hentikan Kekerasan Jika Kondisi Negara Sudah Stabil

Pihak militer mengambilalih kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San SuuKyi dan partai berkuasa Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam aksi kudeta pada 1 Januari lalu.

Tindakan inimenimbulkan serangkaian gerakan penentangan dan aksi massa di seluruh negeri.

Situasi di Myanmar makin memburuk dengan meningkatkan konflik yang sudah terjadi lama antara kelompok bersenjata di daerah perbatasan utara dan timur. Pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan situasi inimembuat puluhan ribu warga sipil tercerai berai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas