TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat mengerahkan belasan pesawat tempur untuk meningkatkan perlindungan kepada pasukan AS selama penarikan diri dari Afghanistan.

Pejabat tinggi Pentagon mengatakan, pengamanan ekstra dikirim karena Taliban mulai meningkatkan tekanan kepada pasukan pemerintah Afghanistan.

Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley mengatakan pesawat perang F-18 akan mengudara selama penarikan pasukan, sebagaimana dilansir The Guardian.

Sebelumnya AS telah mengerahkan kapal induk USS Dwight D Eisenhower di Laut Arab Utara dan enam angkatan udara B -52 pembom yang berbasis di Qatar untuk pengamanan di udara dan laut.

Baca juga: 75 Pegawai Tak Lulus ASN, Eks Ketua KPK Sebut Isu Taliban Hoaks Politik

Baca juga: Taliban Rebut Dahla, Bendungan Terbesar Kedua di Afghanistan

Militer AS juga telah mengumumkan akan mengirim ratusan United States Rengers.

Pejabat AS memprediksi Taliban akan ikut campur ketika militer mulai menarik diri.

Bahkan Taliban terus menekan pasukan pemerintah terutama di Provinsi Helmand dan Kandahar, Afghanistan selatan.

"Masih ada tingkat serangan kekerasan yang berkelanjutan (oleh Taliban terhadap pasukan keamanan Afghanistan)," kata Milley bersama Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin saat konferensi pers Pentagon.

Lebih lanjut Milley mengatakan tidak ada serangan kepada militer AS atau pasukan koalisi sejak penarikan diri pada awal bulan ini.

Dilansir Al Jazeera, ada sekitar 80 hingga 100 serangan dari Taliban terhadap pasukan Afghanistan setiap harinya selama satu tahun. 

Diketahui Milley dan Menhan Austin sama-sama veteran dalam Perang Afghanistan.

"Mereka sedang berjuang untuk negara mereka sendiri sekarang, jadi ini bukan kesimpulan sebelumnya, menurut perkiraan saya, Taliban secara otomatis menang dan Kabul jatuh, atau prediksi mengerikan semacam itu," kata Milley.

"Ada kemampuan militer yang signifikan di pemerintah Afghanistan."

"Kita harus melihat bagaimana hasilnya," tambah Milley.