Bayi Kembar 9 asal Mali dalam Kondisi Baik meski Harus Dirawat Intensif 2-3 Bulan di Dalam Inkubator
Sembilan bayi kembar asal Mali harus dirawat intensif di dalam inkubator selama dua atau tiga bulan, ujar direktur rumah sakit tempat mereka lahir
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
Ia awalnya percaya bahwa Halima sedang mengandung tujuh bayi.
Mereka lalu mengirim Halima ke Maroko di mana terdapat fasilitas medis yang lebih baik.
Setelah lima minggu di klinik Maroko, Halima melahirkan melalui operasi caesar pada hari Selasa (4/5/2021), Fanta Siby, kata menteri kesehatan Mali.
Menteri mengucapkan selamat kepada tim medis di Mali dan Maroko atas "hasil yang membahagiakan" itu.
Suami Halima, Adjudant Kader Arby, masih di Mali bersama putri tertua mereka.
Adjudant mengatakan dia telah menghubungi istrinya di Maroko dan tidak khawatir tentang masa depan keluarga.
"Tuhan memberi kami anak-anak ini. Dialah yang memutuskan apa yang akan terjadi pada mereka. Saya tidak khawatir tentang itu. Ketika Yang Mahakuasa melakukan sesuatu, dia tahu mengapa," katanya kepada BBC Afrique.
2 Bayi Kembar Sembilan Lainnya
Halima Cissé bukanlah wanita pertama yang melahirkan bayi kembar sembilan.
Ada dua kelahiran serupa yang pernah tercatat sebelumnya.
Bayi kembar 9 pertama lahir dari seorang wanita di Australia pada tahun 1971 dan 9 lainnya lahir dari seorang wanita di Malaysia pada tahun 1999.
Namun, tidak ada bayi yang bertahan hidup lebih dari beberapa hari.
Seorang wanita yang memiliki delapan bayi di AS pada tahun 2009 memegang Guinness World Record untuk jumlah anak terbanyak yang dilahirkan dalam sekali kelahiran yang bisa bertahan hidup.
Si kembar delapan, anak dari Nadya Suleman itu telah beranjak dewasa dan kini berusia 12 tahun.
Nadya Suleman mengandung anak-anak itu melalui fertilisasi in vitro atau program bayi tabung.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)