PBB Peringatkan Israel Okupasi Yerusalem Timur Bisa Jadi Kejahatan Perang
Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris mendesak Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Konflik di Sheikh Jarrah
Yerusalem, yang berisi situs-situs suci bagi Yudaisme, Islam dan Kristen, berada di jantung konflik Israel-Palestina.
Israel merebut Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza dalam perang tahun 1967. Otoritas Palestina memandang Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan.
Sebagian besar komunitas internasional menganggap permukiman yang dibangun Israel di sana dan di seluruh Tepi Barat yang diduduki sebagai ilegal.
Pencaplokan Israel atas Yerusalem Timur yang diduduki juga tidak diakui mayoritas pemimpin dunia. Warga Palestina telah lama menunjuk pada serangkaian kebijakan yang disetujui negara yang dirancang untuk memperluas kehadiran Israel-Yahudi di kota itu.
Penduduk Palestina jadi korban, mulai dari pembongkaran rumah, pelecehan polisi setiap hari, dan perluasan pemukiman.
Di Sheikh Jarrah, pemukim Israel dan polisi perbatasan kembali menyerang warga Palestina di lingkungan itu.
Pada Kamis malam, daerah itu ditutup ketika anggota parlemen sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mendirikan kantor di luar salah satu rumah Palestina yang diambil alih oleh pemukim Israel.
“Saya datang ke sini karena anak-anak dan wanita diserang setiap malam,” katanya.
Setelah dia berbicara, pemukim Israel mengejek dan memprovokasi orang-orang Palestina, yang berbuka puasa.
Bentrokan pun terjadi dan polisi Israel menangkap sedikitnya 15 warga Palestina.
Seorang reporter Reuters melihat sebuah mobil terbakar di dekat sebuah rumah yang diambil alih oleh para pemukim di jalan belakang dekat lokasi penggusuran.
Polisi mengonfirmasi mobil itu milik seorang warga Israel. Video kemudian menunjukkan seorang pemukim Israel menembakkan senjatanya dari balik dinding.
Di antara kerumunan pemuda Palestina yang berkumpul di dekatnya, Mohammed Abu Sneineh, 17, mengatakan dia tidak tahu siapa yang membakar kendaraan itu, tetapi dia ingin para pemukim pergi.
“Kenapa mereka datang, tanah ini milik kita. Mengapa mereka ingin mengusir kita darinya? ” protesnya.(Tribunnews.com/Aljazeera/xna)