Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Dokter di beberapa negara bagian India telah mencatat peningkatan kasus infeksi jamur (Mucormycosis) atau disebut jamur hitam diantara orang yang dirawat di rumah sakit maupun pulih dari virus corona (Covid 19).

Beberapa diantaranya bahkan memerlukan tindakan pembedahan segera.

Baca juga: Ditemukan Kluster Baru Covid-19, Singapura Tutup Terminal 3 Basement 2 Bandara Changi

Biasanya, Mucormycetes tidak menjadi ancaman besar bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Lalu apa pengobatan yang dapat dilakukan pada pasien penderita Mucormycosis?

Dikutip dari laman The Indian Express, Senin (10/5/2021), meskipun diobati dengan obat anti jamur, kemungkinan penderita Mucormycosis pada akhirnya memerlukan tindakan pembedahan.

Baca juga: 4.123 Pemudik Dinyatakan Positif Covid-19

Para dokter mengatakan bahwa sangat penting untuk pasien yang terinfeksi jamur ini untuk mengontrol diabetes, mengurangi penggunaan steroid, dan menghentikan obat imunomodulasi.

Untuk mempertahankan hidrasi sistemik yang adekuat, perlu dilakukan pengobatan termasuk infus saline normal (IV) sebelum infus amfoterisin B dan terapi antijamur, setidaknya selama 4 hingga 6 minggu.

Baca juga: Kata Dirjen Linjamsos, Juliari Batubara Penanggung Jawab Bansos Sembako Covid-19

Para ahli di Gugus Tugas Covid-19 India telah menekankan perlunya mengontrol hiperglikemia dan memantau kadar glukosa darah pada penderita diabetes serta mereka yang telah keluar dari rumah sakit pasca menjalani pengobatan Covid-19.

Seseorang harus menggunakan steroid dengan bijak dam pada waktu, dosis dan durasi yang tepat.

Perlu diketahui, penanganan pasien Covid-19 dengan Mucormycosis pun cukup kompleks, karena melibatkan upaya tim yang terdiri dari ahli mikrobiologi, spesialis penyakit dalam, ahli saraf intensivist, spesialis THT, dokter mata, dokter gigi hingga ahli bedah maksilofasial maupun bedah plastik.