Indonesia hingga Prancis Bereaksi setelah Pasukan Israel Serang Jalur Gaza
Warga Palestina selama beberapa minggu terakhir melakukan serangkaian aksi duduk di daerah dan bagian dari Yerusalem Timur yang diduduki.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif turun ke Twitter untuk menyalahkan Israel karena mencuri "tanah & rumah rakyat" dan menciptakan "rezim Apartheid".
Dia juga menuduh Israel menolak untuk memvaksinasi warganya "di bawah pendudukan ilegal" dan menuduh polisi Israel menembak "jemaah yang tidak bersalah" di dalam Masjid Al-Aqsa.
Pada Sabtu (8/5/2021), seorang juru bicara kementerian luar negeri meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengutuk tindakan polisi Israel di kompleks masjid, mengatakan itu sama dengan "kejahatan perang".
Baca juga: WHO Klasifikasikan Varian Covid-19 India sebagai Kekhawatiran Global
Mesir
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya "dengan tegas" mengutuk "serangan baru pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsa".
Asisten Menteri Luar Negeri Mesir, Nazih al-Najari, pada hari Senin bertemu dengan duta besar Israel di Kairo, Amira Oron, untuk mengatakan Mesir menolak dan mengecam tindakan Israel.
Baca juga: Kecelakaan Kereta Api di Mesir: 11 Orang Meninggal Dunia dan 98 Lainnya Terluka
Baca juga: Geger Terbaru Palestina-Israel ; Apa yang Terjadi di Sheikh Jarrah Yerusalem Timur?
Amerika Serikat
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan serangan roket oleh kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza ke Israel adalah "eskalasi yang tidak dapat diterima", menambahkan bahwa Amerika Serikat "sepenuhnya terlibat" untuk mempromosikan ketenangan di Yerusalem.
Baca juga: Bentrok dengan Pasukan Keamanan Israel di Yerusalem, Ratusan Warga Palestina Terluka
PBB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas situasi di Yerusalem Timur yang diduduki, serta kemungkinan pengusiran paksa keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya Stephane Dujarric, kepala PBB mendesak Israel untuk "menghentikan pembongkaran dan penggusuran, sejalan dengan kewajibannya di bawah hukum kemanusiaan internasional dan hak asasi manusia internasional".
"Otoritas Israel harus menahan diri secara maksimal dan menghormati hak kebebasan berkumpul secara damai. Semua pemimpin memiliki tanggung jawab untuk bertindak melawan ekstremis dan untuk berbicara menentang semua tindakan kekerasan dan hasutan," katanya.
Baca juga: Sekjen PBB Desak Israel Tahan Diri untuk Akhiri Ketegangan di Yerusalem Timur
Kuartet Timur Tengah
Empat anggota Kuartet Timur Tengah - AS, Rusia, Uni Eropa dan PBB - pada hari Sabtu menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas kekerasan di Yerusalem.