Kacamata Sumbangan Buat SD, SMP Jepang Dibatalkan Demi Kesehatan Mata
Ternyata rencana untuk menyumbang kacamata yang katanya anti pencahayaan biru bagi siswa SD dan SMP yang sedang dipertimbangkan di kelurahan, keputusa
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bulan April 2021, dokter mata dan masyarakat menyerukan pendekatan yang hati-hati terhadap anak-anak yang memakai kacamata yang menekan "cahaya biru" yang muncul di layar smartphone, komputer dan lainnya, karena dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan khususnya mata mereka.
Ternyata rencana untuk menyumbang kacamata yang katanya anti pencahayaan biru bagi siswa SD dan SMP yang sedang dipertimbangkan di kelurahan, keputusannya dibatalkan.
"Karena promosi pendidikan IT meningkatkan minat penggunaan komputer menyangkut kesehatan mata anak-anak, kami akan memperhatikan bidang pendidikan sekolah untuk melihat hal yang sama agar kesehatan mata dapat terjaga baik sejak anak-anak," papar Kimiko Fukushita, Ketua dari Tokyo Ophthalmologists Association, yang menyiapkan pendapat tertulis terkait sumbangan kacamata tersebut.
Cahaya biru adalah cahaya biru dengan panjang gelombang pendek yang dipancarkan dari layar terminal digital, dan banyak kacamata penekan cahaya ini ada di pasaran.
Mengenai pemakaian kacamata ini oleh anak-anak, sivitas akademika yang dibuat oleh dokter mata mengatakan bulan lalu bahwa risiko miopia berkembang akan meningkat jika mereka tidak terpapar sinar matahari yang cukup.
Seorang dokter mata Fukushita mengeluarkan pendapat tertulis dan meminta tanggapan dengan snagat hati-hati.
Pada bulan Maret 2021, perusahaan pengelola toko kacamata "JINS", jaringan toko khusus yang menjual kacamata ini, mengumumkan bahwa kacamata tersebut akan didistribusikan secara gratis ke semua sekolah dasar dan menengah pertama di Daerah Shibuya, Tokyo.
Sebagai tanggapan, "Kami membahas tanggapannya dengan Dewan Pendidikan Lingkungan Shibuya, dan menurut orang-orang yang bersangkutan, rencana itu dibatalkan."
Selain itu, Penanggung Jawab Dewan Pendidikan mengatakan, "Saya mengambil keputusan berdasarkan pendapat tertulis."
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.