Kuba Luncurkan 2 Vaksin Covid-19 yang Masih dalam Uji Klinis
Kuba pekan ini mulai mengimunisasi penduduknya menggunakan dua vaksin produksi lokal yang masih dalam tahap uji klinis, vaksin Abdala dan Soberana.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kuba pekan ini mulai mengimunisasi penduduknya menggunakan dua vaksin produksi lokal yang masih dalam tahap uji klinis, vaksin Abdala dan Soberana.
Diketahui, seperti negara berkembang lainnya, Kuba juga dihadapkan dengan gelombang infeksi virus corona yang meningkat.
Melansir France24, negara kepulauan dengan 11,2 juta penduduk itu mencatat 1.207 kasus harian baru pada Rabu (12/5/2021).
Baca juga: Pimpinan Daerah di Jepang di Bawah 65 Tahun Mulai Dikritik, karena Vaksinasi Terlebih Dulu
Baca juga: Pemerintah Minta Perusahaan Jepang Vaksinasi Karyawan dan Masyarakat Sekitar di Rumah Sakitnya
Rekor yang dicatat ini bersamaan ketika penduduk Havana dan provinsi lain menerima dosis pertama Abdala, salah satu dari dua kandidat suntikan dalam uji coba Tahap II.
“Sedikit sensasi hangat selama suntikan, tetapi semuanya baik-baik saja,” kata Cecilia Reyes (69), satu penerima pertama Abdala bercerita pengalamannya
Peluncuran dimulai dengan restu dari Kementerian Kesehatan setempat karena pihak berwenang mengincar persetujuan resmi vaksin Abdala dan Soberana 2 oleh otoritas obat Kuba pada Juni.
Negara komunis, yang telah menyatakan ingin memvaksinasi semua penduduk tahun ini, hingga saat ini melaporkan lebih dari 119.000 kasus dan 768 kematian.
Baca juga: CDC AS Temukan 28 Kasus Pembekuan Darah pada Penerima Vaksin J&J, Sebagian Besar Menyerang Wanita
Di bawah sanksi Amerika , Kuba memiliki tradisi panjang dalam membuat vaksinnya sendiri, sejak 1980-an.
Hampir 80 persen dari vaksinnya diproduksi secara lokal, dan Kuba sedang mengerjakan lima vaksin kandidat virus corona.
Jika salah satunya mendapat lampu hijau, itu akan menjadi vaksin virus corona pertama yang dikembangkan di Amerika Latin.
Kuba belum membeli atau mencari vaksin virus korona dari tempat lain.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Setelah Ramadan Dipercepat, Target Satu Juta Dosis Per Hari
Pada Maret, Kuba mulai memvaksinasi petugas kesehatan dengan Abdala dan Soberana 2.
Abdala telah menyelesaikan uji coba Tahap III, tetapi hasilnya masih dianalisis.
Soberana 2 akan menyelesaikan tahap uji coba terakhir dalam beberapa hari.
Hasil tahap II, kata pihak berwenang, menunjukkan hasil positif dalam hal kemanjuran dan keamanan.
Awalnya, pemerintah berencana meluncurkan program vaksinnya ke publik pada Juni, setelah mendapat izin.
"Jika bukan karena situasi epidemi ini, (pihak berwenang) akan menunggu lebih lama," kata ahli biologi molekuler dan peneliti Amilcar Perez-Riverol dari Universitas Sao Paulo, merujuk pada lonjakan infeksi baru.
Baca juga: Survei Facebook: Kaum Muda Indonesia Masih Ragu Ikut Vaksinasi Covid-19
Menteri Kesehatan Jose Angel Portal mengatakan antara 1,7 juta dari 2,1 juta penduduk Havana, pusat penyebaran, akan divaksinasi secepatnya dan Agustus.
Dari total populasi pulau itu, 22,6 persen seharusnya menerima kedua suntikan pada Juni, 33,5 persen pada Juli, dan 70 persen pada Agustus, katanya.
"Setiap kritik terhadap keputusan Kuba untuk melepaskan senjata akan menjadi perdebatan jika hasil uji coba kembali positif," kata Perez-Riverol.
Pernyataan Riverol menunjuk ke Rusia dan China yang juga telah menggunakan vaksin buatan sendiri untuk digunakan sebelum uji coba selesai.
Berita lain terkait Vaksinasi Covid-19
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)